Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Jembatan Kaca Hiasi Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang

Jembatan kaca cocok untuk tempat selfie pengunjung saat Imlek dan Cap Go Meh.

6 Februari 2018 | 14.07 WIB

Mobil berhiaskan lentera berkeliling di festival perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan, 3 Maret 2015. Cap Go Meh Festival merupakan puncak dan penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Cina. Robertus Pudyanto/Getty Images
material-symbols:fullscreenPerbesar
Mobil berhiaskan lentera berkeliling di festival perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan, 3 Maret 2015. Cap Go Meh Festival merupakan puncak dan penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Cina. Robertus Pudyanto/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Pontianak - Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2018 di Singkawang, Kalimantan Barat, kembali dipusatkan di Stadion Kridasana. Panitia pun membuat ornamen pegunungan batu dan jembatan kaca yang ada di Stadion Kridasana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Di dalam ornamen ini ada jembatan kaca sepanjang 8 meter dengan tebal kaca 3 sentimeter. Jembatan kaca ini bisa dilalui, sekaligus jadi ajang menguji adrenalin para pengunjung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tujuannya, hanya semata-mata untuk menarik kunjungan wisata. Mengingat event Imlek dan Cap Go Meh ini dibuka untuk masyarakat umum. "Jadi bukan hanya untuk etnis-etnis tertentu," kata salah satu panitia, Bun Cin Thong.

Ornamen gunung batu setinggi empat meter itu juga terdapat Rumah Tea, Rumah Nanas, taman bunga Sakura, dan Mei Hwa. Replika lampion anjing sebanyak 5 ekor juga bisa jadi tempat selfie pengunjung.

Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Stadion Kridasana ini mulai dibuka pada Kamis malam, 15 Februari 2018 sampai 4 Maret 2018. Perayaan ini juga akan dimeriahkan artis ibu kota.

Ketua panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Tjhai Leonardi, mengatakan ornamen yang dibuat merupakan hutan tiruan bernama Thai Phing San yang harus berjalan melalui jembatan kaca buatan.

"Ornamen ini sangat menantang adrenalin pengunjung untuk uji mental seolah-olah kita berada di jurang yang tinggi," katanya. Thai Phing San sengaja dibuat untuk menarik kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Singkawang.

"Sehingga warga masyarakat yang ingin melihat jembatan kaca tidak perlu lagi datang ke negeri Cina tetapi cukup datang ke Singkawang," ujarnya.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus