Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jenis Bahan Pakaian yang Harus Dihindari saat Naik Pesawat

Bukan jenis pakaiannya tapi kain atau bahan yang digunakan bisa menimbulkan risiko keselamatan jika pesawat dalam kondisi darurat

25 Februari 2025 | 22.15 WIB

Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi penumpang pesawat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak hal yang harus dipersiapkan ketika bepergian dengan pesawat. Mulai dari barang bawaan dan memastikan telah mengikuti panduan barang dari maskapai serta mengatur waktu sampai ke bandara. Pakar perjalanan mengingatkan selain barang bawaan, sebaiknya pelancong juga memperhatikan pakaian yang dipakai saat bepergian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Mari yang sering berbagi saran perjalanan melalui akun TikTok @traveladvisormari, mengungkapkan ada yang tidak boleh dipakai di pesawat. Dengan menghindari barang tersebut bisa menjadi penyelamat kalau pesawat mengalami masalah di udara. Menurut dia bukan satu jenis pakaian, melainkan pada kain yang digunakan untuk membuat pakaian tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dalam videonya, dia menjelaskan kain yang dimaksud adalah dari bahan sintetis Sebab kalau terjadi keadaan darurat di pesawat dan terjadi kebakaran, serat sintetis bisa jauh lebih berbahaya. Bahan ini mudah terbakar, bisa meleleh dan menempel di kulit, yang dapat menyebabkan luka bakar serius.

"Anda tidak boleh mengenakan bahan sintetis di pesawat terbang karena jika terjadi insiden pesawat jatuh atau terjadi kebakaran di pesawat, bahan sintetis akan meleleh dan akan menempel di kulit Anda," katanya seperti dilansir dari Express UK.

Namun bukan berarti pakaian berserat alami tidak menyebabkan luka bakar atau terbakar. Hanya saja kain berserat sintetis memang lebih mudah terbakar, bahkan percikan api yang paling kecil pun akan langsung membakar pakaian. Selain bahan sintetis, hindari juga kain seperti poliester dan nilon saat berada di pesawat.

Jika memungkinkan, pilihlah pakaian yang terbuat dari linen, katun, sutra, atau wol. Bahan-bahan alami ini seringkali lebih mudah mengeluarkan panas. Selain itu membuat lebih nyaman di pesawat yang pengap meskipun tidak ada keadaan darurat.

Menurut pakar penerbangan Christine Negroni, menjaga keselamatan di udara juga berarti tidak memakai celana yoga dan legging. Meskipun mungkin akan sangat nyaman dipakai untuk penerbangan panjang. "Semua orang kini mengenakan celana yoga di pesawat, tetapi saya menghindari semua serat buatan karena serat buatan lebih mudah terbakar dan menempel pada tubuh jika terjadi kebakaran. Saya sarankan mengenakan pakaian katun atau apa pun yang terbuat dari serat alami," katanya.

Selain pakaian berbahan serat sintetis, serat buatan, celana yoga dan leging. Ada beberapa item fashion lain yang sebaiknya tidak dipakai saat naik pesawat karena alasan keselamatan. Mulai dari sepatu hak tinggi dan sandal jepit. Kedua jenis alas kaki itu dapat menyebabkan masalah dalam keadaan darurat. Sepatu hak tinggi dapat menusuk perosotan tiup yang sering digunakan dalam keadaan darurat. Sedangkan sandal jepit, slider, dan sandal lainnya tidak hanya menimbulkan masalah dalam keadaan darurat tapi juga dapat menyebabkan cedera.

Sedangkan item lainnya termasuk pakaian putih karena alasan kebersihan, jumpsuit yang bisa menimbulkan kesulitan saat ingin buang air kecil di pesawat, serta pehiasan dan akesoris logam. Sebaiknya lepaskan semua perhiasan dan aksesoris sebelum melewati pemeriksaan keamanan. Ini tentu untuk menghemat waktu saat memasuki gate penerbangan. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus