Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Jepang Kini Anggap Covid-19 Setara Flu Musiman, Ini yang Perlu Diketahui Pelancong

Perubahan kebijakan ini adalah langkah terbaru dalam pemulihan pasca-pandemi Jepang ke keadaan normal.

9 Mei 2023 | 22.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari sepekan setelah menghentikan langkah-langkah pengendalian perbatasan Covid-19, Jepang kini secara resmi menurunkan status virus Corona. Di Jepang, Covid-19 kini diklasifikasikan pada level yang sama dengan flu musiman mulai 8 Mei 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, Covid-19 terdaftar sebagai Kelas 2 di bawah Undang-Undang Pengendalian Penyakit Menular, menempatkannya pada tingkat yang sama dengan penyakit serius seperti tuberkulosis dan Sars. Tetapi Covid-19 kini telah diturunkan ke Kelas 5, seperti penyakit influenza dan campak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perubahan kebijakan ini adalah langkah terbaru dalam pemulihan pasca-pandemi Jepang ke keadaan normal, dengan Covid-19 tidak lagi dianggap sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Perubahan kebijakan Jepang

Di bawah klasifikasi baru, pemerintah tidak dapat lagi memerintahkan rawat inap dan karantina wajib untuk kasus Covid-19. Selain itu, pemerintah tidak dapat mengumumkan keadaan darurat atau semi-darurat untuk membatasi acara dan operasi bisnis.

Tindakan anti-infeksi akan diserahkan kepada individu dan bisnis. Namun, pemerintah telah mengimbau agar orang dengan gejala tetap tidak keluar rumah selama lima hari. Jika masih merasa tidak enak badan setelah lima hari, sarannya adalah menunggu hingga gejala mereda.

Mengenai penggunaan masker, Jepang mencabut aturan pemakaian masker pada 13 Maret 2023. Penggunaan masker menjadi pilihan individu.

Selain itu, Jepang membatalkan langkah-langkah pengendalian pembatasan Covid-19 pada 29 April 2023. Artinya, pelancong yang memasuki Jepang tidak lagi diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19 atau tes negatif yang dilakukan 72 jam sebelum keberangkatan.

Selama pandemi, sebagian besar perawatan Covid-19 ditanggung oleh pemerintah. Namun, klasifikasi ulang virus berarti pasien harus membayar antara 10 hingga 30 persen dari biaya perawatan di bawah sistem asuransi kesehatan nasional. Untuk membantu meringankan negara dalam perubahan ini, pemerintah masih akan menanggung biaya obat Covid-19 dan mensubsidi rawat inap hingga akhir September 2023.

Mengenai vaksinasi, Jepang akan terus menawarkan vaksinasi gratis hingga akhir Maret 2024. Peluncuran booster baru telah dimulai pada Senin, 8 Mei dan akan diikuti oleh musim gugur mendatang.

Dalam pelaporan jumlah infeksi Covid-19 harian baru, pemerintah Jepang akan meminta penghitungan mingguan kasus baru dari sekitar 5.000 rumah sakit dan klinik di seluruh negeri.

TIMEOUT

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus