Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kabupaten Bekasi Kembangkan Konsep Wisata Industri untuk Tingkatkan PAD

Sejauh ini koordinasi bersama pihak terkait berjalan baik untuk merealisasikan program wisata industri.

19 Mei 2023 | 12.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjung menaiki perahu untuk menuju lokasi konservasi lutung jawa dan wisata mangrove di Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 23 November 2019. Semakin menyusutnya wilayah kawasan konservasi Muaragembong menjadi ancaman terbesar karena banyaknya pembukaan lahan untuk dijadikan tambak hingga mendekati pinggir pantai. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat akan mengembangkan konsep wisata industri untuk menggerakkan ekonomi masyarakat setempat sekaligus menambah pendapat asli daerah atua PAD. Konsep wisata itu kini sedang dimatangkan dan segera diluncurkan. Seperti apa gambarannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Iyan Priyatna mengatakan konsep wisata ini akan melibatkan banyak pihak, diantaranya beberapa perusahaan yang menyatakan siap bekerja sama untuk mengembangkan wisata industri ini. Pihaknya juga berkomunikasi dengan stakeholder lain untuk memaksimalkan masing-masing peran mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Misal persiapan dari pihak hotel, akomodasi travel serta pabriknya, ke depan seperti apa. Karena itu kita matangkan agar maksimal ketika diluncurkan," kata Iyan, Kamis, 18 Mei 2023.

Iyan mengatakan pihaknya juga tengah menyiapkan konten dalam sebuah aplikasi berwujud katalog promosi wisata industri untuk memudahkan calon pengunjung mengakses destinasi wisata yang diinginkan. "Semua persiapan kita matangkan agar saat diluncurkan bisa berjalan lancar," kata dia.

Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi Bramantio Soewarno mengatakan sejauh ini koordinasi bersama pihak terkait berjalan baik. "Jadi kita coba sinergikan, semisal untuk paket wisata, mulai dari menentukan destinasi perusahaan yang akan dikunjungi, tempat makan, termasuk hotel dan destinasi berikutnya yang akan dikunjungi," kata dia.

Menurut Bramantio, program wisata industri akan mampu berjalan dengan baik dengan didukung tiga aspek penunjang, yakni aksesibilitas, amenitas dan atraksi. Aksesibilitas berupa penunjang menuju tempat wisata, seperti transportasi dan jalan.

Amenitas, yakni fasilitas pendukung di destinasi, seperti mesin anjungan tunai mandiri, swalayan maupun toko serba ada, SPBU hingga toko souvenir. "Lalu atraksi, hal yang menjual atau dipertontonkan dari destinasi wisata. Misal kita ke Muaragembong, atraksinya itu ya laut, ke Tarumajaya itu ekowisata," kata Bramantio.

Ketua Badan Pengurus Cabang PHRI Kabupaten Bekasi Tuti Nurcholifah Yasin menyatakan kesiapan mendukung pemerintah daerah merealisasikan program kemitraan di sektor pariwisata berbasis industri. Mereka akan mendukung dari segi penyediaan layanan agen travel, tempat makan, hingga penyewaan kamar penginapan. "Kami melihat sejauh ini industri pariwisata belum mampu bangkit terlalu jauh usai pandemi. Ini akan jadi salah satu solusi kebangkitan," kata dia.

Adapun pihak-pihak yang terlibat antara lain manajemen perusahaan, pengelola kawasan industri, pelaku usaha ekonomi kreatif, asosiasi penyelenggara perjalanan wisata atau Asperwi hingga Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus