Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beragam promosi wisata terus dilakukan Pemerintah Indonesia meski sampai saat ini perjalanan masih dibatasi akibat pandemi. Salah satunya dengan mempromosikan Wonderful Indonesia di Austria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, Austria melalui kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengadakan promosi wisata Wonderful Indonesia melalui trem yang menyusuri titik-titik keramaian kota Wina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Promosi berlangsung selama dua bulan secara resmi diluncurkan Duta Besar RI untuk Austria Darmansjah Djumala pada Rabu, 9 Desember 2020. “Tuntutan situasi pandemi membatasi kegiatan berkumpul mengharuskan KBRI mencari opsi-opsi kreatif untuk bisa tetap berpromosi,“ ujarnya.
Djumala menyatakan industri pariwisata saat ini tengah menghadapi tantangan berat karena pandemi Covid-19, namun dalam beberapa waktu mendatang diperkirakan akan mulai pulih dan kembali menggerakkan ekonomi. "KBRI berharap melalui kegiatan ini ingatan publik Austria terhadap Indonesia dapat tetap terjaga dan wisatawan dari Austria akan segera kembali mengunjungi Indonesia setelah pandemi teratasi,” ujarnya.
Trem Wonderful Indonesia beroperasi di tiga jalur, yaitu 9, 37 dan 42, merupakan sarana transportasi bagi warga untuk bepergian ke beberapa titik keramaian kota Wina, yakni kawasan Schottentor dan pusat perbelanjaan Mariahilferstrasse. Pada Desember dan Januari menjadi salah satu pilihan waktu yang tepat untuk berpromosi karena banyak warga Austria bepergian untuk berbelanja.
Suasana musim dingin juga dapat membangkitkan hasrat untuk untuk mengunjungi Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan keindahan alam dan budaya.
Data Kemenparekraf menunjukkan jumlah wisatawan Austria berkunjung ke Indonesia meningkat dari 25.764 kunjungan pada 2017 menjadi 28.476 pada 2019. Walaupun dari segi kuantitas wisatawan dari Austria ke Indonesia tidak terlalu besar, namun dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 58.943 pada 2019, mereka memiliki daya konsumsi sangat tinggi.