Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sastrawan Budi Darma mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Islam Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Budi Darma yang juga merupakan seorang Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni di Universitas Negeri Surabaya wafat di usia 84 tahun. Ia dikenal sebagai sastrawan yang memiliki berbagai karya dan penghargaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semasa hidupnya, Budi Darma menyumbangkan karya-karya terbaik di dunia sastra Indonesia. Ia pernah terlibat dalam pembimbingan berbagai lokakarya dan penataran sastra bagi pegawai pusat bahasa dan dosen muda dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang diselengggarakan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, mengutip dari laman Badan Bahasa Kementerian Pendididkan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, saat berkerja sama dengan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera), Budi Darma juga pernah membimbing cerpenis dan esais muda berbakat dari Bunnei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia dalam Program Penulisan Mastera (1998-1999).
Budi Darma dipercaya dalam berbagai kegiatan karena hasil karyanya yang menakjubkan dan digemari berbagai kalangan. Hasil karyanya ini berbentuk cerita pendek (cerita pendek), novel, esai dan puisi. Berbagai karyanya pun tersebar di berbagai media masa dalam maupun luar negeri.
Hingga kini, sedikitnya ada delapan buku karya Budi Darma yang telah terbit. Tiga di antaranya yaitu sebuah novel dengan judul Olenka (1983), Raflus (1998) dan Ny. Talis (1996). Satu kumpulan cerpen berjudul Orang-Orang Bloomington (1981). Tiga kumpulan esai dengan judul Solilokui (1983), Sejumlah Esai Sastra (1984), dan Harmonuium (1995). Satu buah kumpulan cerpen berjudul Laki-laki lain dalam Secarik Kertas, dan satu karya terjemahan.
Hasil karya Budi Darma pun mendapatkan berbagai penghargaan, di antaranya:
1. Dinyatakan sebagai warga Surabaya berprestasi di bidang kesastraan selama dua kali berturut-turut pada 1987 dan 1988 oleh Wali kotamadya Surabaya, dr. H. Purnomo Kasidi.
2. Tahun 2004 Budi Darma mendapatkan penghargaan warga berprestasi seni oleh Gubernur Jawa Timur.
3. Novelnya yang berjudul Olenka (1983) mendapatkan Hadiah Pertama Sayembara Mengarang Roman DKJ dan sekaligus memberoleh Hadiah Sastra DKJ 1983.
4. Tahun 1984, Budi Darma menerima Hadiah Sastra ASEAN.
5. Penghargaan Sastra Dewan Kesenian Jakarta.
6. Penghargaan SEA Write Award.
7. Penghargaan dari Anugerah Seni Pemerintah RI.
8. Budi Darma Menjadi Chief Editor Modern Literature of ASEAN terbitan Committee on Cultural Information (COCI).
WINDA OKTAVIA