Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada anggapan umum bahwa penyakit katarak hanya dialami oleh orang yang sudah berumur. Tapi faktanya bisa juga menyerang bayi lho.
Seperti yang dialami balita Rayyan Gibran Ridha Rahardja, putra kedua selebritas Asri Welas. Ibran, panggilan kesayangannya, dinyatakan mengalami katarak pada kedua matanya, ketika berusia 3 bulan. Penyakit ini membuat penglihatannya menjadi tak jelas.
Asri Welas mengabarkan perihal sakit yang diderita Ibran dalam akun Instagramnya pada 11 September 2017. Dalam postingannya tersebut, tampak Ibran sedang menjalani pemeriksaan mata.
Katarak pada Ibran seolah membuka mata masyarakat awam yang selama ini mengira bahwa hanya terjadi pada orang berumur. Dari www.depkes.go.id menyebutkan, penyebabnya dapat bermula sejak dalam kandungan seperti infeksi dan malnutrisi selama usia anak-anak, namun kasus ini sangat jarang dijumpai.
Bayi baru lahir yang menderita katarak akan terlihat pada lensa matanya berwarna hitam ditutupi dengan noda berwarna keabu-abuan dan ini dinamakan sebagai katarak kongenital. Pada beberapa kasus mungkin tak terlalu berdampak pada penglihatan bayi, tetapi pada kasus yang parah dapat menyebabkan kebutaan pada bayi.
Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa mata yang terjadi sejak lahir. Lensa mata ini berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke mata menuju retina, sehingga mata bisa menangkap gambar dengan jelas. Namun, jika terjadi, sinar cahaya yang masuk ke mata menjadi tersebar ketika melewati lensa yang keruh, sehingga gambar yang diterima mata menjadi kabur dan terdistorsi.
Tindakan pencegahan dapat menjauhkan risiko yang tak diinginkan. Maka dari itu, berikut beberapa hal ini perlu kita lakukan sebelum merencanakan kehamilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pemeriksaan TORCH
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah tubuh kita memiliki kekebalan terhadap infeksi virus yang dapat menyebabkan katarak. Di antaranya rubella, toksoplasma, cytomegalovirus (CMV), atau herpes simpleks. Sebelum merencanakan kehamilan, kita harus melakukan pemeriksaan TORCH. Apabila tubuh terdeteksi infeksi virus, dokter akan menyarankan untuk menunda kehamilan dan memberikan pengobatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Vaksinasi MMR atau MR
Apabila tubuh kamu belum memiliki kekebalan terhadap penyakit rubella, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan vaksinasi MMR (mumps measles rubella) atau vaksin MR (measles rubella), minimal tiga bulan sebelum mulai merencanakan kehamilan.
3. Waspada toksoplasma pada daging mentah
Bayi yang terjangkit virus toksoplasma berisiko mengalami katarak. Virus ini banyak terdapat pada olahan daging mentah atau kurang matang. Misalnya sate, shabu-shabu, dan lainnya. Disarankan untuk menghindari kudapan daging setengah matang minimal sampai kehamilan berusia trimester satu.
Selain karena infeksi virus, dapat juga disebabkan bawaan lahir. Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti faktor penyebabnya. Menurut Asri Welas, hasil metabolik anaknya itu masih diteliti di Malaysia.
Lewat akun Instagram-nya, Asri Welas selalu menceritakan proses pengobatan dan perkembangan bayi Ibran. Meski sempat mengungkapkan kesedihan, selebritas dan penyiar radio itu lebih kerap menuliskan pesan-pesan positif berisi motivasi untuk bayi Ibran.
Tulisan ini sudah tayang di Diarylounge