Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kecelakaan Bantul Tewaskan 13 Wisatawan, Waspada Jalur Tengkorak Hutan Mangunan

Jalur kawasan Hutan Mangunan memang dikenal berkelok-kelok dengan beberapa tanjakan dan turunan tajam sehingga rawan kecelakaan.

7 Februari 2022 | 07.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas kepolisian memeriksa sebuah bus yang mengalami kecelakaan di Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Ahad, 6 Februari 2022. Hingga Ahad malam, petugas kepolisian mencatat sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. ANTARA/Dewangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebanyak 13 wisatawan yang menumpang Bus GA Trans asal Sukoharjo meregang nyawa setelah bus yang membawa mereka mengalami kecelakaan tunggal menabrak tebing Bukit Bego, tak jauh dari kawasan Hutan Pinus Asri Mangunan, Imogiri, Bantul Yogyakarta, Ahad, 6 Februari 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dugaan sementara kepolisian soal penyebab kecelakaan bus pariwisata tersebut karena sopir bus kurang menguasai medan di lokasi kejadian hingga rem yang blong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami selaku pengelola wisata sangat prihatin peristiwa ini bisa terjadi. Kami berduka cita sedalam dalamnya, ini menjadi kejadian pertama setelah objek wisata dibuka pasca pandemi Covid-19," kata Purwo Harsono, Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata Hutan Mangunan, Ahad.

Purwo Harsono yang akrab disapa Ipung itu mengatakan saat kejadian, pihaknya langsung mengecek soal keberadaan bus pariwisata itu dan belum mendapatkan informasi bahwa bus itu baru saja mampir ke salah satu objek wisata Mangunan. "Info yang kami terima, bus wisata itu dari kawasan wisata Tebing Breksi mau ke Pantai Parangtritis lewat Hutan Mangunan," kata Ipung.

Ipung mengatakan para pengelola objek wisata Mangunan seperti Pinus Sari, Pinus Pengger dan Seribu Batu mengatakan bus itu tidak transit. "Mungkin bus itu transit di Puncak Becici dulu, tapi kami belum dapat kepastian," kata dia.

Menurut Ipung, jika bus itu transit di salah satu objek, biasanya akan ada tim pengelola yang akan mewanti-wanti soal 'jalur tengkorak' di kawasan Mangunan sehingga bisa lebih berhati-hati. "Jalur tengkorak ke arah atau dari Hutan Mangunan itu terutama di kawasan Watu Goyang sampai Bukit Bego, tanjakannya curam dan panjang, perseneling kendaraan harus main gigi kecil," ujarnya.

Dari informasi yang diperoleh Ipung, bus itu saat turun dari kawasan Hutan Mangunan melaju di gigi 4. "Kabarnya saat bus itu turun dengan gigi besar, gigi 4, kalau benar seperti itu artinya supir memang tidak menguasai medan," kata Ipung.

Ipung mengatakan jalur kawasan Hutan Mangunan memang dikenal berkelok-kelok dengan beberapa tanjakan dan turunan tajam yang musti diwaspadai. Sepanjang jalur itu pun banyak sekali rambu yang menginstruksikan pengendara menggunakan gigi kecil sebelum adanya tanjakan.

Polres Bantul melansir data penumpang dan kru bus wisata itu total ada 47 orang. Para korban dari kecelakaan bus pariwisata tersebut dirujuk ke tiga rumah sakit, yakni RS Panembahan Senopati, RS Nur Hidayah, dan RS PKU Bantul untuk mendapatkan perawatan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Ninis Chairunnisa

Ninis Chairunnisa

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus