Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kenapa Penumpang Tak Bisa Melihat Bintang dari Jendela Pesawat?

Seorang ilmuwan mengatakan bahwa para penumpang pesawat kehilangan sebagian dari langit terbaik karena lampu.

2 April 2025 | 10.00 WIB

Kenapa jendela pesawat harus dibuka. Foto: Canva
Perbesar
Kenapa jendela pesawat harus dibuka. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tempat duduk di dekat jendela menjadi salah satu hal yang paling dicari penumpang saat naik pesawat. Harapannya, mereka bisa melihat pemandangan indah di luar melalui jendela tersebut. Namun, sayangnya, penumpang tak akan pernah bisa melihat bintang dari sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang ahli telah mengungkap alasan sebenarnya mengapa penumpang tidak dapat melihat bintang di luar jendela pesawat. Astrofisikawan teoretis dan penulis sains, Ethan Siegel, mengatakan bahwa penyebab terbesar di balik misteri ini adalah lampu buatan di kabin yang dapat mengaburkan pandangan terhadap langit malam yang berkelap-kelip.

Lampu Pesawat Bikin Silau 

Ilmuwan tersebut mengatakan bahwa para penumpang pesawat kehilangan sebagian dari langit terbaik karena lampu. Lampu pesawat yang menyilaukan dapat menciptakan silau di jendela, sehingga hampir mustahil untuk melihat malam berbintang di bawahnya. Ia membandingkan fenomena tersebut dengan ketika orang tidak dapat melihat apa yang terjadi di luar rumah jika lampu menyala karena di dalam rumah harus lebih gelap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Aturan umumnya, tempat Anda melihat harus lebih gelap daripada tempat yang Anda tuju, atau Anda tidak akan dapat melihat banyak hal," kata dia dalam sebuah posting di Medium, yang dikutip Daily MailSenin, 31 Maret 2025.

Ia menambahkan, jika bukan karena lampu pesawat, penumpang sebenarnya akan dapat menikmati pemandangan langit terbaik. Mudahnya, seseorang dapat membayangkan berada di rumah sendiri pada malam hari. Jika lampu di dalam rumah menyala tetapi di luar gelap, orang tidak dapat melihat luar dengan jelas. Sementara, sari luar rumah, seseorang yang melihat ke dalam dapat melihat semua. "Namun, jika Anda ingin melihat apa yang terjadi di luar, Anda perlu mematikan lampu di dalam dan mematikan lampu di luar, bukan?"

Faktor Cahaya Kota dan Bulan

Namun, faktor-faktor seperti polusi cahaya dari kota-kota, bahkan ribuan kaki di bawah, dapat memengaruhi visibilitas bintang-bintang. Bulan juga bisa jadi penghalang alami karena cahayanya dapat mengalahkan cahaya bintang dan meredupkannya.

Jika wisatawan ingin mengamati bintang-bintang dalam penerbangan, mereka harus memilih tempat duduk di dekat jendela yang jauh dari sayap pesawat, tidak menghadap bulan, dan mematikan lampu kabin jika memungkinkan. Dari lokasi yang sangat tercemar cahaya (seperti kebanyakan kota besar), hanya bintang dan planet yang paling terang yang terlihat, bahkan pada malam yang cerah. Sebaliknya, jika dari lokasi yang gelap dan jauh dari kota, tanpabulan dan cahaya berlebihan, jumlah bintang yang terlihat melonjak hingga antara 6.000 dan 45.000, Bima Sakti terlihat, dan warna bintang juga lebih terang. 

DAILY MAIL | MEDIUM 

Mila Novita

Bergabung dengan Tempo sejak 2013 sebagai copywriter dan menjadi anggota redaksi pada 2019 sebagai editor di kanal gaya hidup. Kini menjadi redaktur di desk Jeda yang meliputi gaya hidup, seni, perjalanan, isu internasional, dan olahraga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus