Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kirab Budaya Tionghoa Banyuwangi Diikuti Kelenteng se-Jawa Bali

Sebanyak 19 kelenteng mengikuti Kirab Budaya Tionghoa dalam rangkaian Festival Imlek di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu sore, 17 Maret 2018.

18 Maret 2018 | 12.57 WIB

Kirab Budaya Tionghoa dalam rangkaian Festival Imlek di Banyuwangi, Sabtu 17 Maret 2018. Acara ini diikuti 19 klenteng se-Jawa Bali dan Lombok. Tempo/David Priyasidharta
Perbesar
Kirab Budaya Tionghoa dalam rangkaian Festival Imlek di Banyuwangi, Sabtu 17 Maret 2018. Acara ini diikuti 19 klenteng se-Jawa Bali dan Lombok. Tempo/David Priyasidharta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sebanyak 19 kelenteng mengikuti Kirab Budaya Tionghoa dalam rangkaian Festival Imlek di Kabupaten Banyuwangi, Sabtu sore, 17 Maret 2018. Kirab ini diikuti klenteng se-Jawa Bali dan Lombok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Peserta kirab menampilkan arak-arakan barongsai, liong barongsai, dan Kim Sing, yang diberangkatkan dari pelataran Klenteng Hoo Tong Bio. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas melepas atraksi kirab budaya tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Anas mengapresiasi warga Tionghoa Banyuwangi yang menginisiasi event ini. "Festival di Banyuwangi ini bisa sebagai alat untuk mendorong solidaritas, kebudayaan, toleransi, tradisi, dan inklusivisme," katanya.

Prasetyo, 42 tahun, warga Tionghoa asal Surabaya, mengaku sudah berada di kelenteng sejak pagi. "Sebenarnya sering lihat arak-arakan Kim Sing semacam ini. Tapi di Banyuwangi ini beda, lebih menarik karena dikemas dalam festival," ujarnya,

Salah satu peserta kirab, Hendi Kang Prabowo dari Kelenteng Po Hwa Kong, Lombok, juga tampak bersemangat. "Saya merasa senang bisa terlibat di salah satu event Banyuwangi Festival. Apalagi barongsai ditampilkan bareng dengan barong khas Banyuwangi, ini menarik sekali," ucapnya.

Kirab Budaya Tionghoa ini diikuti ribuan warga Tionghoa dari berbagai daerah. Mereka berkumpul merayakan peringatan ke-234 Hari Kebesaran Yang Mulia Kongco Tan Hu Cinjin.

Ketua Komda Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Jawa Timur Go Se Kian menjelaskan, kirab ini bisa dilihat sebagai upacara tolak bala dan meminta keselamatan bagi semua warga Banyuwangi. "Hari ini kita melakukan kirab Kim Sing keliling kota untuk mengusir hawa-hawa negatif agar seluruh umat dan warga Banyuwangi sehat sejahtera," tuturnya.

Pemimpin umat di TITD Jawa Timur ini juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi karena telah menjadikan tradisi kirab budaya sebagai salah satu agenda Banyuwangi Festival. "Dengan difestivalkannya kirab budaya ini, kami merasa tersanjung. Ungkapan ini tidak hanya datang dari warga Tionghoa Banyuwangi, tapi dari seluruh umat Hoo Tong Bio, yang hari ini hadir memeriahkan festival. Terima kasih, Banyuwangi," katanya

DAVID PRIYASIDHARTA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus