Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Kisah Pulau Onrust dan Pulau Cipir Pernah Jadi Tempat Karantina Jemaah Haji

Saat masa Hindia Belanda, Pulau Onrust dan Pulau Cipir di gugusan Kepulauan Seribu menjadi lokasi karantina jemaah haji.

24 Juni 2023 | 18.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Reruntuhan Bangunan Karantina Haji di Pulau Onrust

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepulauan Seribu berada di kawasan pantai Utara Jakarta, menjadi salah satu destinasi wisata unggulan sekitar ibu kota. Pulau ini terdiri dari pulau-pulau lain yang ternyata pernah digunakan sebagai karantina jemaah haji sebelum ke Mekah, yaitu Pulau Onrust dan Pulau Cipir.

Pulau Onrust adalah salah satu pulau dari gugusan Pulau Seribu sebagai pulau sejarah yang dilindungi berlandaskan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor: Cb 11/2/16/1972. Selain itu, sesuai Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 134/2002, Pulau Onrust yang memiliki Taman Arkeolog ditetapkan pula sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta. 

Mengacu p2k.stekom.ac.id, nama Onrust diambil dari bahasa Belanda yang berarti tidak pernah beristirahat atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai Unrest. Ada pula sumber lain menyatakan bahwa nama Onrust diambil dari nama penghuni pulau yang masih keturunan bangsawan Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Walck.

Pada masa kolonial Belanda, rakyat sekitar memiliki sebutan lain untuk pulau ini, yaitu Pulau Kapal. Sebab, pulau ini kerap dikunjungi kapal-kapal Belanda sebelum menuju Batavia. Di dalam pulau ini juga terdapat banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan rumah yang dijadikan Museum Pulau Onrust.

Pada 1848, mulailah Pulau Onrust dan sekitarnya difungsikan kembali sebagai Pangkalan Angkatan Laut oleh Belanda. Namun, sarana ini hancur berat karena ada gelombang tidal letusan Gunung Krakatau pada 1883. Kemudian, pada 1911-1933, pulau ini dialihfungsikan sebagai karantina haji. Pemilihan tempat ini sebagai karantina haji karena para calon haji dibiasakan dahulu dengan udara laut. Sebab, saat mencapai Tanah Suci, mereka harus naik kapal laut selama berbulan-bulan lamanya. Selain itu, pulau ini juga dijadikan sebagai pos karantina jemaah haji yang kembali.

Pada awal masa kemerdekaan, Pulau Onrust digunakan sebagai Rumah Sakit Karantina bagi penderita penyakit menular dibawah pengawasan Departemen Kesehatan Indonesia pada awal 1960. Lalu, selama 5 tahun, pulau ini digunakan sebagai tempat penampungan gelandangan dan pengemis serta untuk latihan militer.

Sayangnya, pada 1968, pulau ini dijarah besar-besaran sehingga hanya tersisa puing-puing saja. Saat ini, artefak yang masih bertahan di Pulau Onrust hanya fondasi bastion benteng, fondasi kincir angin, dermaga, bangunan penjara, meriam, dan sisa-sisa bangunan haji, sebagaimana dilansir haji.kemenag.go.id

Tidak hanya Pulau Onrust, Pulau Cipir juga dijadikan sebagai Rumah Sakit Karantina Haji pada 1911-1933. Selain itu, Pulau Cipir yang kerap disebut sebagai Pulau Kahyangan juga masih memiliki pondasi benteng lingkar dan meriam kuno. Di pulau ini terdapat sisa-sisa bangunan penjara dan bekas pemakaman. Bersama Pulau Onrust, Pulau Bidadari, dan Pulau Kelor, Pulau Cipir merupakan bagian gugusan Kepulauan Seribu. Kini, kedua pulau itu bisa dijadikan objek wisata yang mengandung aspek religius dan sejarah. 

Pilihan Editor: Rayakan HUT Jakarta dengan Jalan-jalan di 5 Destinasi Wisata Kepulauan Seribu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus