Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jasmine Laticia atau Jeje Slebew memberikan klarifikasi atas video viral ketika dirinya marah-marah saat dimintai foto di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Salah satu ikon Citayam Fashion Week itu mengaku kalau aksinya merupakan bagian untuk promosi film.
Diviralkan oleh salah satu akun pengguna Tiktok, dalam video itu terlihat Jeje bersama rekan-rekannya sedang berjalan sambil dimintai foto. Sontak, dengan banyaknya permintaan dari orang-orang yang mengarahkan kamera padanya, Jeje mengeluarkan bentakan yang membuat publik kaget.
Tindakan ini memicu banyak perbincangan di antara masyarakat, baik artis maupun warga net, termasuk pihak yang saat itu bekerja sama dengan Jeje untuk berpromosi, yakni film Pamali. Karena kejadian tersebut, Jeje dan pihak dari Film Pamali yang terekam dalam video viral tersebut melakukan klarifikasi pada Sabtu, 30 Juli 2022.
"Sebenarnya tujuan Jeje minggu kemarin itu adalah untuk bikin acara seru-seruan bareng film Pamali, karena balik lagi pamali itu pantangan yang artinya tidak boleh dilakukan dan di situ ceritanya Jeje sedang diuber-uber oleh kuntilanak," kata Jeje.
Jeje menjelaskan aksinya marah-marah di depan umum itu hanyalah akting, mengikuti arahan dari pihak film Pamali. Jeje diminta untuk berpura-pura marah karena dikejar talent yang memerankan kuntilanak. Jeje miminta maaf karena tindakannya itu justru menimbulkan kesalahpahaman hingga menuai hujatan dari netizen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua ikon fenomena Citayam Fashion Week Jeje (kanan) dan Bonge (kiri) menjadi model video musik Jangan Katakan Cinta milik Keljo. (YouTube Keljo)
"Jeje minta maaf karena telah menimbulkan kesan marah-marah sama orang karena minta foto. Niatnya memang mau buat video viral, tapi enggak tahu yang viral malah pas marah-marahnya," kata Jeje. “Ada skripnya. Memang dibuat seperti itu karena ikut konsep film Pamali. Sebenarnya di video itu harusnya aku akting lagi spaneng karena dikejar sama kuntilanak karena melanggar budaya lokal. Yang di video murni buat konten seru-seruan bareng Pamali aja."
Pamali sendiri merupakan film genre horor dari rumah produksi LYTO Pictures. Disutradarai oleh Bobby Prasetyo, film horror ini dibintangi oleh Marthio Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Rukman Rosadi, Unique Priscilla, Fajar Nugraha, dan Iang Darmawan. Film Pamali ini merupakan film dari adaptasi game horror buatan Indonesia dengan judul yang sama.
Gadis berusia 16 tahun itu mengaku kawasan Dukuh Atas yang menjadi tempat Citayam Fashion Week telah menjadi rumah baginya untuk bisa berkarya dan mengekspresikan diri. Ia merasa diterima sepenuhnya sebagai seorang pribadi yang utuh.
"Jeje senang kalau ada yang datang ke CFW dan Dukuh Atas karena Dukuh Atas ini tempat Jeje bisa damai dengan hidup Jeje. Dukuh Atas juga menjadi tempat Jeje dari nol, dari Jeje belum punya apa-apa," katanya.
Sambil menangis, Jeje Slebew kembali mengucapkan permintaan maaf kepada masyarakat. "Terima kasih banyak untuk orang yang sudah sayang dan baik sama Jeje. Jeje enggak ada sekalipun ingin merusak atau menyakiti teman-teman yang ada di sini," kata Jeje. "Jeje janji kedepannya akan berusaha lebih baik untuk menjadi contoh bagi teman-teman yang lain."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.