Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kota Pekanbaru sejak hari ini memasuki usia ke 239 tahun. Mengutip laman pemerintah Kota Pekanbaru, HUT kali ini akan diperingati dengan berbagai rangkaian acara dari mulai gerak jalan santai, pesta rakyat, lomba video pendek, sampai lomba menghias gedung di sepanjang jalan Sudirman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun bernama Kota Pekanbaru, Ibu Kota Provinsi Riau ini pada mulanya dikenal dengan nama Senapelan. Sebuah daerah yang berada di tepi Sungai Siak, Riau. Karena letaknya di pinggir sungai yang menjadi jalur transportasi kala itu, daerah tersebut kemudian menjadi tempat distribusi hasil bumi dari pedalaman daerah Minangkabau ke wilayah pesisir Selat Malaka.
Asal-usul Kota Pekanbaru
Setelah mengalami perkembangan yang pesat akibat dekat dengan Sungai Siak yang menjadi jalur transportasi dan distribusi, pada abad ke-18 daerah tersebut menjadi pasar (pekan) bagi para pelesir dan pedagang Minangkabau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut juga tidak terlepas dari peran Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah dari Kerajaan Siak Sri Indra Pura yang berinisiatif membuat pasar (pekan) di Senapelan. Inisiatif tersebut tidak terlalu berhasil, tetapi kemudian menjadi berkembang setelah dilanjutkan oleh anaknya Raja Muda Muhammad Ali dengan menggeser lokasi pasar di sekitar Pelabuhan Pekanbaru sekarang.
Pada masa kolonial Belanda, Senapelan menjadi perhentian kapal-kapal Belanda yang tidak dapat masuk ke daerah Petapahan yang kala itu menjadi kawasan maju dan penting. Dengan kondisi tersebut, Senapelan kemudian menjadi tempat penumpukan berbagai komoditi perdagangan yang membuat daerah tersebut semakin berkembang.
Perkembangan tersebut selanjutnya mencetuskan diadakannya musyawarah “Dewan Menteri” untuk mengubah nama Senapelan menjadi Pekanbaru pada tanggal 23 Juni 1784, yang selanjutnya diperingati sebagai HUT Kota Pekanbaru.