Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Kunjungi Desa Wisata Mangrove, Sandiaga Uno Coba Aktivitas Seru untuk Wisatawan

Desa wisata mangrove Pandang Tak Jemu awalnya merupakan kawasan yang penuh sampah yang terbawa air laut.

1 Juni 2022 | 13.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Desa wisata Pandang Tak Jemu, Bakau Serip Nongsa, Batam Kepulauan Riau terpilih menjadi salah satu dari 50 besar desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (AWDI) 2022. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku kagum dengan desa wisata tersebut, terutama tanaman mangrove yang sangat menarik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat mengunjungi desa itu, Selasa, 31 Mei 2022, Sandiaga mencoba sejumlah kegiatan yang juga bisa dialami oleh wisatawan yang datang ke sana. Pertama, Sandiaga ikut bermain takraw bersama warga didampingi Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini adalah cabang olahraga yang dekat dengan pariwisata budaya dan pariwisata berbasis olahraga, saya support club takraw Bakau Serip ini, nanti kita akan bantu fasilitasi seperti net dan baju. Kalau bisa dibuat turnamen yang merebutkan piala gubernur," kata Sandiaga. 

Setelah itu, Sandiaga yang mengenakan tanjak langsung masuk ke gerbang desa wisata Pandang Tak Jemu disambut gendang rebanan dan pencak silat. Ia juga menerapkan protokol kesehatan sebelum masuk objek wisata satu ini, seperti mencuci tangan dan melakukan scan PeduliLindungi.

Sandiga kemudian duduk di depan panggung sambil melihat tari persembahan dan sekapur sirih. Penari ini merupakan warga di sekitar kawasan Pandang Tak Jemu. Dari atas pentas pengelola Desa Wisata Pandang Tak Jemu Gerri D Semet memaparkan profil desa wisata yang sudah ada sejak 2018 itu.

Desa wisata ini, kata Gerri, awalnya merupakan kawasan yang penuh sampah yang terbawa air laut. Setelah itu, Gerri bersama warga membersihkan kawasan ini dan melakukan sejumla pengembangan hingga sekarang masuk menjadi 50 desa wisata terbaik di Indonesia.

"Mangrove yang terdapat di desa ini sudah berumur puluhan bahkan sampai ratusan tahun, kita terus melestarikan ini," kata Gerri.

Selain itu, pengelolaan desa wisata Pandang Tak Jemu berasal dari masyarakat setempat, mulai dari kerajinan, pembangunan, panitia event dan lainnya. "Kami warga Bakau Serip sangat mengucapkan terimakasih kepada mas Menteri yang sudah datang kesini," kata Gerri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat mengunjungi salah satu UMKM di desa wisata Bakau Serip Batam, Selasa, 31 Mei 2022. TEMPO/Yogi Eka

Gerri juga mengungkapkan beberapa hal yang masih kurang di desa wisata Pandang Tak Jamu, yaitu pembuatan pelantar, rumah edukasi mangrove, homestay dan lainnya. "Anugerah ini kita berikan kepada seluruh warga Bakau Serip," ujarnya.

Sandiaga kemudian mengelilingi tempat pameran hasil kerajinan warga Bakau Serip Nongsa, seperti suvenir yang terbuat dari limbang kerang, batik, pembuatan atap daun kelapa dan lainnya. Ia juga meninjau makanan khas yang terdapat di kawasan ini.

Tak lupa Sandiaga menyusuri jembatan yang terdapat di antara mangrove. Total luas mangrove Pandang Tak Jemu ini mencapai lebih kurang 10 hektare. Ia juga ikut menanam mangrove.

Dari semua pengalaman yang dicobanya di desa wisata itu, Sandiaga mengaku kagum. "Pandangan pribadi saya, saya sangat kagum dengan Desa Wisata Pandang Tak Jemu ini, mulai datang sudah diajak main takraw, begitu masuk ada ekonomi kreatif, pencak silat dan juga tari-tarian" kata dia.

Ditambah lagi, menurut Sandiaga, desa wisata ini terdapat berbagai produk ekonomi kreatif yang khas, mulai dari kuliner hingga kriya. Namun yang paling menarik baginya adalah tanaman mangrove yang terdapat di desa wisata Pandang Tak Jemu. "Jadi kita tidak hanya berwisata terus mengambur-ngamburkan biaya, tetapi juga berkontribusi menjaga kelestarian alam," ujarnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus