Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Malaysia Memiliki 4 Situs Warisan Dunia yang Diakui UNESCO

Sepanjang 2017 jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia mencapai 2.796.570 orang.

12 Mei 2018 | 11.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Turis dievakuasi dari Gunung Kinabalu yang mengalami gempa 5.9 SR di Kundasang, Sabah, Malaysia, 5 Juni 2015. Source via AP

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Malaysia Tourism Board Embassy of Malaysia Roslan Othman mengatakan kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia tercatat menduduki peringkat kedua setelah Singapura. "Turis Indonesia ke Malaysia jumlahnya masuk dua besar," katanya saat jumpa pers dalam acara Malaysia Travel Road Show di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 18 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepanjang 2017, kata dia, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia mencapai 2.796.570 orang. Adapun total kunjungan wisatawan ke Malaysia pada tahun tersebut berkisar 25 juta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dalam hal industri wisata, terutama kekayaan alam dan budaya. Ada beberapa situs di negeri jiran ini yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia.

1. Gunung Mulu National Park

Taman Nasional Gunung Mulu memiliki luas sekitar 52 ribu hektar. Taman ini didominasi oleh Gunung Mulu dengan tinggi 2.376 meter. Berada di Sarawak Utara, Malaysia, yang menyatu dengan Pulau Kalimantan di Indonesia.

Ciri yang paling menonjol adalah keanekaragaman hayati, karst dan guanya. Kawasan ini menjadi kawasan karst tropis yang paling banyak dipelajari di dunia.

Gua di Taman Nasional Gunung Mulu terbentuk karena lapuknya batuan akibat ilkim yang lembab. Setidaknya sejauh 295 kilometer gua sekaligus rumah bagi jutaan burung wallet dapat dijelajahi. Termasuk The Sarawak Chamber sebagai ruang gua terbesar di dunia dengan panjang 600 meter, tinggi 80 meter dan lebar 415 meter.

2. Kinabalu Park

Kinabalu Park terletak di Sabah, Kalimantan, Malaysia. Taman dengan luas mencapai 75 ribu hektar ini didominasi oleh Gunung Kinabalu. Gunung Kinabalu merupakan gunung tertinggi di Asia Tenggara, menjulang setinggi 4.095 meter di atas permukaan laut. Taman ini memiliki pemandangan alam yang menakjubkan, dilengkapi dengan kekayaan flora dan fauna.

Secara geologis, Kinabalu Park mulai terbentuk sejak 15 juta tahun yang lalu. Didalamnya dilengkapi berbagai habitat, mulai dari hutan hujan dataran rendah, hutan hujan tropis, hingga hutan pegunungan tropis. Keanekaragaman hayatinya mewakili spesies yang ada di Australia, Cina, bahkan Himalaya.

3. Melaka and Geroge Town

Kota bersejarah dengan luas 148 hektar ini berada di Malaka dan Penang, Semenanjung Malaya, Malaysia. Berkembang selama 500 tahun sebagai titik pertemuan budaya antara peradaban Barat dan Timur berabad-abad lalu.

Keindahan warisan budaya ini dapat terlihat dari arsitektur bangunannya yang masih mendominasi di sepanjang jalan. Gedung pemerintah, gereja, rumah-rumah sangat kental dengan pengaruh Asia dan Eropa.

Kawasan Melaka melambangkan sejarah kesultanan di abad 15 dan pemerintahan belanda di awal abad ke-16. Sedangkan George Town melambangkan kekuasaan Inggris pada akhir abad ke-18. Warisan ini terus dipelihara agar terus menyatu dengan kehidupan modern.

4. Situs Arkeologi Lenggong Valley

Lenggong Valley dengan luas 399 hektar berada di Perak, Malaysia. Didalamnya terdapat 4 situs arkeologi berupa sisa-sisa peninggalan kehidupan manusia purba yang berlangsung hampir 2 juta tahun.

Situs ini menjadi salah satu kawasan dengan jejak kehidupan manusia tertua di dunia selain di benua Afrika. Jejak kehidupan zaman Paleolitikum hingga zaman Logam menjadi objek yang memikat para peneliti dan wisatawan.

 UNESCO | INSAN QURANI

 

 

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus