Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Malaysia Tourism Board Embassy of Malaysia Roslan Othman mengatakan kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia tercatat menduduki peringkat kedua setelah Singapura. "Turis Indonesia ke Malaysia jumlahnya masuk dua besar," katanya saat jumpa pers dalam acara Malaysia Travel Road Show di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu, 18 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang 2017, kata dia, jumlah kunjungan wisatawan Indonesia ke Malaysia mencapai 2.796.570 orang. Adapun total kunjungan wisatawan ke Malaysia pada tahun tersebut berkisar 25 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia dan Malaysia memiliki banyak kesamaan dalam hal industri wisata, terutama kekayaan alam dan budaya. Ada beberapa situs di negeri jiran ini yang telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia.
1. Gunung Mulu National Park
Taman Nasional Gunung Mulu memiliki luas sekitar 52 ribu hektar. Taman ini didominasi oleh Gunung Mulu dengan tinggi 2.376 meter. Berada di Sarawak Utara, Malaysia, yang menyatu dengan Pulau Kalimantan di Indonesia.
Ciri yang paling menonjol adalah keanekaragaman hayati, karst dan guanya. Kawasan ini menjadi kawasan karst tropis yang paling banyak dipelajari di dunia.
Gua di Taman Nasional Gunung Mulu terbentuk karena lapuknya batuan akibat ilkim yang lembab. Setidaknya sejauh 295 kilometer gua sekaligus rumah bagi jutaan burung wallet dapat dijelajahi. Termasuk The Sarawak Chamber sebagai ruang gua terbesar di dunia dengan panjang 600 meter, tinggi 80 meter dan lebar 415 meter.
2. Kinabalu Park
Kinabalu Park terletak di Sabah, Kalimantan, Malaysia. Taman dengan luas mencapai 75 ribu hektar ini didominasi oleh Gunung Kinabalu. Gunung Kinabalu merupakan gunung tertinggi di Asia Tenggara, menjulang setinggi 4.095 meter di atas permukaan laut. Taman ini memiliki pemandangan alam yang menakjubkan, dilengkapi dengan kekayaan flora dan fauna.
Secara geologis, Kinabalu Park mulai terbentuk sejak 15 juta tahun yang lalu. Didalamnya dilengkapi berbagai habitat, mulai dari hutan hujan dataran rendah, hutan hujan tropis, hingga hutan pegunungan tropis. Keanekaragaman hayatinya mewakili spesies yang ada di Australia, Cina, bahkan Himalaya.
3. Melaka and Geroge Town
Kota bersejarah dengan luas 148 hektar ini berada di Malaka dan Penang, Semenanjung Malaya, Malaysia. Berkembang selama 500 tahun sebagai titik pertemuan budaya antara peradaban Barat dan Timur berabad-abad lalu.
Keindahan warisan budaya ini dapat terlihat dari arsitektur bangunannya yang masih mendominasi di sepanjang jalan. Gedung pemerintah, gereja, rumah-rumah sangat kental dengan pengaruh Asia dan Eropa.
Kawasan Melaka melambangkan sejarah kesultanan di abad 15 dan pemerintahan belanda di awal abad ke-16. Sedangkan George Town melambangkan kekuasaan Inggris pada akhir abad ke-18. Warisan ini terus dipelihara agar terus menyatu dengan kehidupan modern.
4. Situs Arkeologi Lenggong Valley
Lenggong Valley dengan luas 399 hektar berada di Perak, Malaysia. Didalamnya terdapat 4 situs arkeologi berupa sisa-sisa peninggalan kehidupan manusia purba yang berlangsung hampir 2 juta tahun.
Situs ini menjadi salah satu kawasan dengan jejak kehidupan manusia tertua di dunia selain di benua Afrika. Jejak kehidupan zaman Paleolitikum hingga zaman Logam menjadi objek yang memikat para peneliti dan wisatawan.
UNESCO | INSAN QURANI