ADA bioskop di Jakarta, yang menghidupkan kembali Marilyn Monroe
dengan memutar film Niagara.
Sementara itu serombongan wadam dari Pilipina, bernama 'The
Paperdolls Show', juga mencoba meniru bom sex yang selalu basah
bibirnya itu di Hotel Sahid Jaya, 9 Maret ini. Toh tak ada
yang kaget. Menyedihkan, Marilyn telah lewat.
Adeel Reyes, baru berusia 19 tahun, telah menampilkan segala
yang "Marilyn". Tertawanya yang mengajak kerling matanya yang
menjepit, lenggangnya yang selangit. Ia pun memakai rambut
pirang, gaun panjang berwarna hitam, syal bulu, juga hitam,
sementara lehernya yang putih dililit kalung-kalung. Sambil
memangap-mangapkan mulutnya terdengar lagu Diamond are girls
best friend. Lagu dari kaset. Tapi 150 orang penonton yang
hadir malam itu kelihatannya sudah cukup senang.
Gina Lollobrigida
'Paperdolis' didirikan tahun 1975, dengan anggota 8 wadam asli
Pilipina dan satu orang Spanyol. Rombongan ini tahun lalu sudah
sempat main di Sahid Jaya, sedang tahun sebelumnya tampil di
Hotel Indonesia. Adcel terhitung paling muda ia pernah memainkan
May Wes Gina Lollobrigida dan Donny Osmond. Di luar pentas kl
adalah perancang pakaian dan ahli rias. "Memang betul
orang-orang menyebut saya G-Boy--wadam tetapi saya kan
laki-laki," katanya kepada TEMPO untuk peranan Marilyn malam
itu ia mengaku telah mempersiapkannya selama 2 minggu. "Saya
hanya mendengarkan kaset, nonton filmnya dan membaca buku-buku
mengenai dia," ujar Adcel.
Selain Marilyn Monroe, malam itu ditiru juga bintang-bintang
yang masih hidup. Misalnya Diana Ross dengan lagunya Mahagony
dan Lady is a tramp. Juga antara lain Liza Minelli, Marlene
Dietrich, Three Degrees, Dionne Warwick, Donnie dan Marie
osmond, semua tidak dilupakan. Penonton yang kebanyakan terdiri
dari kaum hawa, sebelumnya juga diajak santap malam sementara di
meja sudah menunggu 3 bungkus rokok dari sponsor. Tak salah
kalau harga karcis Rp 10 ribu.
"Hallo, nama saya Lily Tomlin, ya, ya, kalau anda berminat
untuk date dengan saya, tunggu deh di muka kantor setelah jam
kerja," kata Benny Gamboa sambil menggigit ujung pensilnya.
Wadam berusia Z9 tahun ini pakai sanggul tinggi, gaun pendek
merah jambu. Ia berperan sebagai operator telepon, kemudian
menyanyikan lagu Champagne Taste dalam peranan Ertha Kitt.
Lawakannya mendapat aplus yang bagus ia berhasil
mengkombinasikan kegenitan dan banyolan. "Hobi saya mengumpulkan
boy friend. Tadinya saya sudah punya lima orang teman akrab,
tetapi sekarang ini, karena harus tur keliling, ya nggak ada
lagi," ujarnya kepada TEMPO.
Yang datang dari Spanyol berusia 27 tahun. Namanya Mari Boquer.
Ia memerankan sebagi Wilkomen yang menyanyikan lagu petikan film
abaret. Sementara lampu merah yang redup menyinari mukanya,
kadang ia sempat membetulkan letak kutangnya yang melorot. Mari
punya banyak kesulitan. "Acara kita sebenarnya akan lebih sexi
kalau tidak ada orang yang nyensor," ujarnya. "Bahkan hanya
menggoyang-goyang dada saja tidak boleh."
Imelda Marcos
Seorang penonton wanita menyatakan kekagumannya atas tata busana
para wadam tersebut. Ada juga yang memuji tata riasnya. "Belum
tentu cewek bisa seperti itu," ujarnya. Yang sedikit dapat
kritikan adalah ketidaktepatan gerak mulut dengan lagu yang
diputar lewat kaset. Perkara yang dulu pernah juga menjadi
kesulitan acara musik TVRI ini, memang kecil. Tapi besar juga
akibatnya.
"Pernah kami mengadakan pertunjukan di muka para diplomat di
Manila, mengalami kerusakan teknis," kata Mari. Waktu itu ia
harus memainkan peran Nyonya Imelda Marcos. Lagi asyik-asyiknya,
tak dinyana aliran listrik padam. Maka demi sinkronisasi dengan
pita rekaman, terpaksa dilakukan tindakan darurat. "Saya
terpaksa mematung, tangan dan muka tidak bergerak selama 10
menit," kata Mari yang tamatan Akademi Massa di Manila itu.
Akhirnya, yang pantas diketahui lagi adalah, pendapatan para
wadam ini tidak sedikit. Sekali pertunjukan umumnya honor
seorang pemain tidak kurang dari $ 200. Sekitar Rp 83 ribu.
Makan, hotel dan pesawat ditanggung sponsor. Mereka juga
diperlengkapi penata suara, penata lampu serta juga penata rias,
walaupun mereka umumnya ahli pakaian dan ahli rias. Masa depan
wadam cukup cerah, ya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini