Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memberikan apresiasi kepada semua pencapaian anak sangat dianggap penting oleh aktris Meisya Siregar. Hal itu ia sering terapkan kepada anak bungsunya yang berusia 4 tahun, Muhammad Bambang Arr Ray Bach. "Aku pribadi selalu berupaya memberikan pujian sesuai dengan porsinya," katanya pada acara Dancow berjudul Gerakan Satu Juta Bunda Bangga 2 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meisya mengatakan sang anak, Bambang, sudah beberapa kali memperlihatkan kemandirian di usianya. "Perkembangan Bambang itu luar biasa, bikin bangga dan kagum. Bambang cepat belajar," kata Meisya menceritakan anaknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sang anak, sudah memperlihatkan berbagai kemandirian. Bambang sudah enggan disuapin, bisa mengganti baju sendiri, sisiran sendiri, hampir semua kesehariannya dilakukan sendiri. Meisya Siregar pun bangga melihat Bambang sudah bisa berenang sendiri. Awalnya memang anaknya itu merasa tidak yakin, trauma. Tapi dengan terus menyemangati Bambang untuk terus berusaha, tiba-tiba Bambang sudah bisa menyelam sendiri.Konferensi Pers NESTLÉ DANCOW Nutritods Ajak Bunda Apresiasi Setiap Pencapaian Milestone Si Buah Hati Melalui Gerakan Satu Juta Bunda Bangga/Nestle
Menurut Meisya, Bambang pun sudah bisa bermain sepeda roda dua sendiri. Bambang pun sudah bisa ganti baju, sisiran sendiri. Ia juga sudah bisa menuliskan namanya sendiri. "Walau belum sempurna, kami maklum dan tetap bangga. Tapi banyak sekali keterampilan hidup Bambang yang aku hargai," kata Meisya.
Bambang, kata Meisya, ingin sekali tampil sempurna, walau makan masih berantakan, atau selesai mandi, ternyata masih ada sabun yang menempel di tubuhnya. Namun Meisya selalu mengingatkan kepada buah hatinya agar tidak berkecil hati walau belum sempurna. "Dengan lakukan kesalahan, dia bisa terus belajar," katanya
Tidak jarang, Meisya mengajak Bambang untuk membantunya berkebun. Meisya yang sangat senang mengoleksi tanaman, selalu mengapresiasi anaknya ketika mau ikut bergabung. Biasanya Bambang menyiram tanaman, atau menggunting daun-daun yang sudah layu. "Dia pun eksplorasi sendiri. Dia perhatikan, tanaman ini disiram sepekan sekali. Dia pun jadi lebih menghargai tanaman. Dia sering bertanya soal berbagai fenomena alam yang terjadi seperti mendung, hujan.," kata Meisya.
Ia menyarankan agar para orang tua tidak terlalu berlebih-lebihan saat memberikan pujian. Hal itu pun dilakukannya. Meisya Siregar khawatir pujian yang hiperbola bisa akibatkan anaknya terlalu percaya diri. "Jadi aku berupaya banget agar anak mendapatkan pujian yang sesuai.
Pada usia 1-3 tahun alias toddler dan usia prasekolah pada 3 - 5 tahun, perkembangan fungsi kognitif, sistem imun serta pertumbuhan fisik anak terjadi secara pesat sehingga pemenuhan kebutuhan biologis dan psikososial dibutuhkan untuk mengoptimalkan pencapaian yang menjadi bekal masa depannya.
Baca: Anak Tantrum, Meisya Siregar Ajarkan Cara Kelola Emosi Tanpa Ganggu Orang Lain
Konsultan Tumbuh Kembang Anak & Magister Psikologi Perkembangan Soedjatmiko menjelaskan pentingnya memerhatikan perkembangan anak pada usia Toddler dan Prasekolah. “Usia 1 - 5 tahun adalah masa kritis dan sensitif bagi tumbuh kembang si Buah Hati. Dalam rentang usia ini, setiap milestone perkembangan dapat dicapai dengan optimal melalui dukungan nutrisi, stimulasi, proteksi dan evaluasi agar dapat membentuk si buah hati sehat, kuat, cerdas, percaya diri, kreatif, inovatif, berperilaku baik,” kata Soedjatmiko.
Pakar Gizi Medik Saptawati Bardosono mengatakan guna bantu melindungi eksplorasi si buah Hati di usia Toddler dan Prasekolah, tidak hanya dibutuhkan asupan energi dan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak dari makanan, namun zat gizi mikro seperti Vitamin C, D, Zat Besi, Zink, Probiotik seperti Lactobacillus Rhamnosus dan Prebiotik seperti serat pangan atau inulin berperan penting melindungi dan membantu menjaga daya tahan tubuh si buah hati, "Sehingga si buah hati bisa melanjutkan proses eksplorasinya secara maksimal dengan tubuh yang sehat," katanya.
Psikiater Anak Tjhin Wiguna mengatakan asupan stimulasi psikososial dibutuhkan oleh anak di periode yang krusial ini agar mampu menghadapi berbagai tantangan dalam periode perkembangan selanjutnya. "Penting bagi ayah-bunda untuk memahami dan memenuhi kebutuhan afeksi si buah hati dalam mendukung pertumbuhan serta perkembangan emosi, perilaku, kognitif, moral, spiritual, dan kecerdasan emosional. Ekspresi bangga, apresiasi dan kritik positif yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan si buah hati akan menciptakan perasaan nyaman dan tenang,” kata Tjhin Wiguna.
Psikolog Klinis Ratih Ibrahim mengatakan anak akan memiliki kualitas interaksi dengan bunda yang lebih baik, mengembangkan harga diri positif, lebih fokus dan gigih, serta percaya diri untuk melanjutkan langkah eksplorasinya. "Dengan ini si buah hati dapat memiliki karakter anak Indonesia unggul yang berani, kompeten, kreatif, berempati tinggi dan berjiwa kepemimpinan. Selain itu, Bunda juga akan semakin yakin bahwa dirinya mampu terus mendampingi buah hatinya,” kata Ratih Ibrahim.
Apakah Anda juga kerap memuji anak Anda seperti Meisya Siregar?