Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Padang - Kota Padang, dulunya merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat perdagangan Hindia Belanda di Sumatera Tengah. Selain menjadi sentra perdagangan, kota yang dijuluki sebagai kota bengkoang itu juga sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda. Saat ini dapat disaksikan peninggalan bangunan-bangunan tua dan sekolah-sekolah yang dulunya milik Hindia Belanda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena menjadi salah satu kota penting, pascakemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, di Padang banyak terjadi pergolakan dan beberapa kali pernah digempur oleh Belanda. Peristiwa-peristiwa tersebut sampai saat ini masih diabadikan oleh Pemerintah Kota Padang dengan didirikannya beberapa monumen atau tugu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi yang penyuka wisata sejarah, kita akan menelusuri tugu-tugu bersejarah di Kota Padang,
4 Tugu Bersejarah di Kota Padang
1.Monumen Linggarjati
Monumen itu dibangun pada 1985 untuk mengenang Perjanjian Linggarjati, sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Kolonial Belanda tahun 1947.di Kota Padang. Tugu tersebut berdiri dengan tinggi kurang lebih 5 meter, lebar 1 meter, cat warna merah putih, berbentuk persegi panjang.
Di Kota Padang, ada tiga lokasi berdirinya Tugu Linggarjati: pertama, Jl. Linggarjati, Parupuk, Kecamatan Tabing. Tugu yang berada di Tabing, pernah dirobohkan dengan alasan pembangunan, namun sekarang sudah dibangun kembali.
Tugu Linggarjati yang berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. TEMPO/Fachri Hamzah
Lokasi kedua, di Jl. Raya Padang Painan, dekat UPTD Sekolah Dasar Negeri (SDN) 13 Sel. Beremas, Kecamatan Lubuk Begalung. penampakan yang terlihat dari lokasi kedua ini, tugu tersebut tidak terawat bahkan menjadi tempat bunga masyarakat.
Titik yang ketiga berada di Jl. Raya Lubuk Begalung, Kecamatan Lubuk Begalung dekat Universitas Putra Indonesia (UPI). Penampilan tugu yang di lokasi ini agak berbeda dengan dua tugu Linggarjati sebelumnya. Terdapat replika bambu di tengah-tengah tugu yang menjulang ke langit dan tubuhnya dipenuhi keramik.
2. Tugu Perjuangan Banda Buek
Monumen ini merupakan bukti sejarah perjuangan masyarakat Banda Buek dalam mengusir Pemerintah Kolonial Belanda. Terletak di depan Pasar Banda Buek, di cat dengan warna hijau dengan terdapat tiga patung yang mengarah ke Jl. Raya Padang Solok, Kecamatan Indarung.
Pada 18 Januari 1947, tentara Belanda kembali dengan pesawat tempur mereka menyerang Pasar Banda Buek. Saat itu, pasar sedang ramai karena hari balai atau hari pasar, dan orang-orang yang berjualan serta pembeli berlimpah ke luar pasar. Karena terputusnya hubungan dengan Kota Padang, perdagangan di pasar-pasar di luar kota semakin meningkat.
Pasar yang penuh sesak tiba-tiba diberondong tembakan dari udara, menyebabkan kepanikan dan orang-orang berlarian tanpa arah. Banyak wanita dan anak-anak yang berada di pasar menjadi korban. Sekitar 50 orang tewas dalam serangan tersebut, sementara puluhan orang lainnya mengalami luka parah dan harus dirawat di rumah sakit tentara di Indarung.
Pesawat tempur Belanda melakukan serangan tersebut karena melihat adanya bendera merah putih yang berkibar di Kantor Camat Lubuk Kilangan yang berdekatan dengan Pasar Banda Buek. Kejadian ini menjadi bukti kekejaman Belanda yang membabi buta dan tidak berperikemanusiaan dalam sejarah kehadiran mereka di Kota Padang.
Tugu Pasa Banda Buek yang berada di Kecamatan Lubuak Kilangan, Kota Padang. TEMPO/Fachri Hamzah
3.Tugu Permindo (Perguruan Menengah Indonesia)
Terletak di Jl. Jenderal Sudirman, persisnya di halaman bekas SMAN 1 Padang, yang kini dijadikan kantor bagi tiga instansi (DPMPTSP, Disdukcapil, serta Dinas Perpustakaan dan Arsip). Di bagian bawah Tugu Permindo terdapat tulisan "Monumen melambangkan jiwa permindo dengan semangat juang yang tulus telah ikut menciptakan aspirasi nasional dalam membela kemerdekaan bangsa dan negara RI dibawah kemelut kekuasaan NICA (Belanda) pada tahun 1949."
Tugu Permindo yang berada di depan Kantor DPTSM Kota Padang. TEMPO/Fachri Hamzah
4. Tugu Perkumpulan Pemuda Sumatera
Tugu ini berdiri di depan Monumen Tugu Gempa, tepatnya di Jl. Khairil Anwar, Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Tugu yang menjulang ke langit itu, merupakan bukti peringatan pernah terjadinya rapat anak muda Sumatera.
Di monumen tersebut tertulis, "Perkumpulan Pemuda Sumatra dalam Rapat Besar di Jakarta." Tugu ini didirikan pada 1919 untuk mengenang perjuangan dan persatuan pemuda Sumatera. Bentuk dari tugu segi empat yang runcing ke atas, di bagian atas ada sebuah bola. Bola tersebut melambangkan sebagai persatuan pemuda Sumatera.
Tugu persatuan pemuda Sumatera. TEMPO/Fachri Hamzah
Pilihan Editor: Menyusuri Jejak Kejayaan Kota Padang Era Lampau di Batang Arau