Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Menengok Suasana Bali yang Sepi Kala Hari Raya Nyepi

Dalam perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian yang mencakup empat hal.

22 Maret 2023 | 23.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pecalang atau petugas pengamanan adat Bali memantau situasi saat Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945 di kawasan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai, Badung, Bali, Rabu, 22 Maret 2023. Pengamanan oleh Pecalang tersebut dilakukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran umat Hindu yang menjalani catur brata penyepian atau tidak menggunakan api (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menikmati hiburan (amati lelanguan) dan tidak bekerja (amati karya) selama 24 jam. ANTARA/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak Rabu, 22 Maret 2023 pukul 06.00 Wita, umat Hindu di Bali memulai menjalani Catur Brata Penyepian pada Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945. Bersamaan dengan itu, suasana di hampir seluruh wilayah Bali sepi dan lengang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satunya di Desa Adat Tuban, Kabupaten Badung, Bali. Semua warga berada di dalam rumah dan tak ada yang bepergian ke luar rumah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jalanan sekitar Desa Adat Tuban yang pada malam sebelumnya dipadati ribuan warga yang menyaksikan parade Ogoh-Ogoh juga tampak lengang. Tak terlihat satu pun kendaraan melintas.

Satu-satunya yang tampak adalah sejumlah pecalang atau petugas keamanan adat Bali yang berpatroli dengan berjalan kaki. Mereka bertugas memastikan tidak ada warga maupun wisatawan di luar rumah atau hotel sehingga penyelenggaraan Nyepi berjalan kondusif.

Dalam perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian yang mencakup empat hal, yaitu tidak menggunakan api termasuk lampu penerangan (amati geni), tidak bepergian (amati lelungan), tidak menikmati hiburan (amati lelanguan) dan tidak bekerja (amati karya). Catur Brata Penyepian itu dilaksanakan selama 24 jam, sejak Rabu pukul 06.00 hingga Kamis, 23 Maret pukul 06.00 Wita.

Penghentian aktivitas di bandara dan jalan tol

Untuk menghormati hari raya Nyepi yang mayoritas dilaksanakan oleh warga Bali, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai serta Jalan Tol Bali Mandara menghentikan sementara operasionalnya. General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan mengatakan pihaknya menghentikan sementara operasional perjalanan udara, khusus penerbangan komersial.

Namun pihaknya menyiagakan petugas untuk mengantisipasi apabila ada penerbangan yang bersifat darurat dan medical evacuation. "Penghentian operasional selama Hari Raya Nyepi tertuang dalam Notice To Airmen (NOTAM) No. 0018/23 itu juga dikoordinasikan dengan seluruh komunitas bandara sejak tiga bulan yang lalu," kata dia.

Sementara itu, PT Jasamarga Bali Tol (JBT) menutup sementara operasional Jalan Tol Bali Mandara selama 32 jam. "Penutupan sementara Jalan Tol Bali Mandara dilakukan mulai Selasa (21 Maret) pada pukul 23.00 Wita dan akan dibuka kembali pada hari Kamis (23 Maret) mulai pukul 07.00 Wita setelah Hari Raya Nyepi," kata Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol I Ketut Adiputra Karang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus