Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mengenal Alam di Desa Wisata Nglanggeran

Gunung, embung, air terjun, hingga durian ada di Desa Wisata Nglanggeran.

27 Januari 2018 | 18.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan berjalan di tepian Embung Nglanggeran yang masuk dalam kawasan ekowisata Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, 10 Februari 2017. TEMPO/Pius Erlangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua tahun berturut-turut, Desa Wisata Nglanggeran mendapat penghargaan di ASEAN Tourism Forum. Tahun 2017, desa ini mendapat gelar Desa Wisata Terbaik I Indonesia dan menerima penghargaan ASEAN Community Based Tourism (CBT) Award 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada tahun ini, Nglanggeran diberi penghargaan ASEAN Sustainable Tourism Award. Desa ini berada di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desa Wisata Nglanggeran menerapkan tiga prinsip dasar agar berkembang sebagai desa wisata. Pertama, prinsip ramah lingkungan alam dan budaya, kedua ramah masyarakat, dan ketiga ramah wisatawan. Nah, wisata alam apa saja yang bisa dijajal di desa ini? Berikut ini pilihannya seperti yang dikenalkan situs gunungapipurba.com.

1. Puncak Gunung Api Purba

Puncak Gunung Api Purba Nglanggeran berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Wisatawan bisa melihat pemandangan sunrise atau matahari terbit yang indah dari tempat ini. Butuh waktu sekitar satu jam untuk sampai ke puncak gunung.

Gunung Gedhe, sebutan puncak barat Gunung Api Purba, agak lapang tapi tidak bisa digunakan untuk camping atau mendirikan tenda. Jika ingin mendirikan tenda, bisa bergeser ke bawah sekitar 50 meter. Dari Puncak Gunung Gedhe, wisatawan juga bisa menikmati kemegahan Gunung Lima Jari.

2. Embung Nglanggeran

Embung atau penampungan air Kebun Buah Nglanggeran di Desa Wisata Nglanggeran ini memiliki luas 0,34 hektare. Embung ini dipakai untuk mengairi kebun buah durian montong dan kelengkeng kane.

Letaknya sekitar 1,5 kilometer sebelah tenggara pintu masuk Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba. Embung Nglanggeran adalah embung pertama di Yogyakarta. Embung ini dibangun pada pertengahan 2012 dan diresmikan pada 19 Februari 2013.

Waduk mini yang berada di ketinggian 495 mdpl ini menjadi primadona bagi para pemburu sunset. Embung ini juga menjadi tempat belajar bagi daerah yang ingin membangun embung. Lokasi parkir di kawasan Embung Nglanggeran luas dan cocok untuk acara pertemuan komunitas, termasuk komunitas sepeda motor, mobil, dan sepeda.

3. Air Terjun Kedung Kandang

Air terjun musiman ini terletak di selatan Gunung Api Purba. Terdapat hamparan terasering persawahan milik petani desa. Air terjun ini berada di tengah terasering sawah dan berbentuk undak-undak batuan vulkanik. Aliran air dengan pemandangan yang bagus hanya didapati ketika musim penghujan.

Akses menuju air terjun ini adalah trekking turun dari lokasi parkir dan sedikit menanjak ketika menyusuri jalan pulang. Sebaiknya datang di musim penghujan.

4. Griya Cokelat Nglanggeran

Inovasi terbaru desa wisata ini adalah mengolah produk unggulan desa, yakni kakao, menjadi minuman cokelat, cokelat batangan, dan berbagai olahan cokelat lainnya. Produk itu bisa diperoleh di Griya Cokelat Nglanggeran.

REZKI ALVIONITASARI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus