Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Misteri di Balik Pembangunan Stonehenge di Inggris Terungkap

Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan mengatakan bahwa Stonehenge dibangun sebagai simbol penyatuan antara tiga sudut berbeda.

23 Desember 2024 | 15.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Stonehenge, monumen batu besar yang disusun melingar di Inggris, menjadi misteri besar sejak lama. Batu-batuan yang dibangun sekitar 5.000 tahun lalu bukan hanya menarik wisatawan dari berbagai negara, tetapi juga ilmuwan yang penasaran ingin memecahkan misterinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekelompok ilmuwan yang melakukan studi untuk memecahkan misteri tersebut mengklaim telah memecahkan misteri di balik pembangunan Stonehenge. Dalam sebuah studi baru para ilmuwan mengatakan lingkaran batu Wiltshire yang terkenal itu dibangun sebagai simbol penyatuan antara tiga sudut berbeda di Inggris.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diketahui bahwa lempengan batu Stonehenge diangkut dari Wales barat daya dan Skotlandia timur laut yang berjauhan. Jadi para ilmuwan, dari University College London dan Aberystwyth University, berteori bahwa orang Skotlandia dan Welsh membawa batu-batu lokal mereka sendiri ke Wiltshire sebagai kontribusi yang bermaksud baik untuk menyusun struktur itu. Jadi bisa dikatakan bahwa Stonehenge merupakan simbol persatuan Inggris yang kuat.

"(Mereka) melakukan penyatuan politik dan identitas bersama di sebagian besar atau bahkan seluruh Inggris," kata para penulis dalam makalah mereka, yang diterbitkan di Archaeology International, seperti dilansir dari Daily Mail, 20 Desember 2024. 

Mereka menambahkan bahwa menyatukan batu-batu besar yang asing ini melambangkan dan mewujudkan komunitas yang jauh dan terpencil dalam material yang kompleks.

"[Stonehenge adalah] ekspresi monumental persatuan antara manusia, tanah, leluhur, dan surga," kata mereka. 

Pemersatu di Inggris kuno

Dalam makalah tersebut, para peneliti mengatakan hubungan jarak jauh Stonehenge menambah bobot teori bahwa monumen Neolitikum tersebut mungkin memiliki beberapa tujuan pemersatu di Inggris kuno, untuk mendukung nilai simbolisnya.

"Fakta bahwa semua batunya berasal dari daerah yang jauh, menjadikannya unik di antara lebih dari 900 lingkaran batu di Inggris, menunjukkan bahwa lingkaran batu tersebut mungkin memiliki tujuan politik sekaligus agama," kata penulis utama Profesor Mike Parker Pearson di Institut Arkeologi UCL. "[Itu] adalah monumen pemersatu bagi masyarakat Inggris, merayakan hubungan abadi mereka dengan leluhur dan kosmos."

Meskipun Inggris, Skotlandia, dan Wales belum ada sebagai konsep ketika Stonehenge dibangun 5.000 tahun yang lalu, bangunan itu dianggap mewakili ketiga negara tersebut.

Stonehenge terkenal dengan lempengan batu pasirnya yang besar, yang dikenal sebagai sarsen. Kemungkinan batu ini diangkut dari West Woods di Wiltshire, sekitar 15 mil ke utara.

Batu Biru Stonehenge

Namun, selain batu sarsen yang tinggi yang membentuk tampilan khas Stonehenge, situs yang terkenal di dunia ini juga merupakan rumah bagi sekitar 80 batu biru, batu-batu kecil yang memiliki semburat kebiruan saat baru saja pecah atau saat basah.

Para ahli Stonehenge sepakat ahwa batu biru berasal dari Craig Rhos-y-Felin di Perbukitan Preseli di Wales barat daya. Namun, bagaimana bisa sampai di Wiltshire, masih diperdebatkan sampai saat ini. Batu biru tersebut diangkut sebagai sumbangan orang Wales, yang menggambarkan penyatuan politik atau perdamaian suci.

Beda dengan yang lain, Altar Stone, batu biru terbesar di pusat Stonehenge, sebenarnya berasal dari Skotlandia utara, sejauh 1.000 kilometer, ungkap para ilmuwan awal tahun ini. Terletak datar di jantung Stonehenge, Altar Stone berbentuk persegi panjang seberat enam ton dan panjang lima meter itu merupakan batu pasir abu-abu kehijauan, jauh lebih besar dan berbeda dalam komposisinya dari batu biru lainnya.

Sebelumnya, tim peneliti lain menganalisis usia dan kimia mineral dari pecahan Altar Stone. Mereka menemukan kemiripan dengan Batu Pasir Merah Tua di Cekungan Orcadian di timur laut Skotlandia. Jadi, tim menyimpulkan dengan akurasi 95 persen bahwa batu itu berasal dari daerah ini, yang meliputi sebagian Inverness, Thurso, Orkney, dan sebagian Shetland.

Dalam makalah lanjutan yang baru ini, tim tersebut mengatakan bahwa Batu Altar dibawa oleh orang-orang Neolitik di Skotlandia utara sebagai sumbangan atau hadiah bagi orang-orang selatan.

"[Ini] mungkin untuk mempererat aliansi atau untuk mengambil bagian dalam kolaborasi jarak jauh yang luar biasa yang diwakili dan diwujudkan oleh pembangunan Stonehenge," kata para penulis.

Dalam makalah lanjutan, Stonehenge dinilai sebagai monumen penyatuan seluruh pulau, yang sebagian diwujudkan melalui asal-usul batunya yang jauh dan beragam

"Kesamaan yang luar biasa kuat dalam tata letak lantai rumah antara rumah-rumah Neolitik Akhir di Orkney dan pemukiman Tembok Durrington di dekat Stonehenge juga memberikan bukti adanya hubungan dekat antara Dataran Salisbury dan Skotlandia utara," kata tim tersebut.

Fungsi Stonehenge

Dalam sejarah awalnya, Stonehenge digunakan sebagai tempat kremasi bagi sebagian besar pria dan wanita dewasa selama sekitar lima abad dalam sejarah awalnya. Hampir setengah dari orang yang dimakamkan di Stonehenge pernah tinggal di tempat lain selain Salisbury Plain, yang menunjukkan bahwa orang-orang secara historis berbondong-bondong datang ke sana dari jauh.

Selama ribuan tahun, diperkirakan orang-orang berkumpul di Stonehenge pada titik balik matahari pertengahan musim panas dan pertengahan musim dingin untuk melakukan ritual dan upacara yang berkaitan dengan perubahan musim, matahari, dan langit. Adapun selama musim dingin, orang-orang Neolitik juga berpesta di dekat Stonehenge di desa pemukiman terdekat Durrington Walls.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus