Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Mobil Tesla dan Impian Elon Musk Wisata ke Luar Angkasa

Roket itu membawa muatan Roadster merah milik Elon Musk, mobil sport listrik yang dibangun Tesla.

8 Februari 2018 | 18.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mobil Tesla Roadster milik Elon Musk yang dikirim ke antariksa dengan roket Falcon Heavy sedang menuju orbit mengitari Mars. Kredit: SpaceX/YouTube

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun lalu pengusaha dan CEO Tesla, Elon Musk, menyatakan keinginannya meluncurkan penumpang dalam perjalanan wisata menggunakan pesawat antariksa. Tahun ini, dia mengirim mobil miliknya ke luar angkasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari tempat yang sama saat NASA meluncurkan roket, roket Falcon Heavy yang dibangun oleh SpaceX, perusahaan yang didirikan Musk, meluncur ke angkasa pada hari Selasa sekitar pukul 15.45 waktu Florida (Rabu 03.45 WIB).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Roket itu membawa muatan Roadster merah milik Musk, mobil sport listrik yang dibangun Tesla. Terikat di dalam mobil manekin yang memakai pakaian antariksa SpaceX dan diberi nama Starman.

Mereka diperkirakan akan mengorbit matahari selama ratusan juta tahun. "Ini hal yang konyol dan menyenangkan, tapi konyol dan menyenangkan itu penting," kata Musk saat jumpa pers setelah roketnya meluncur.

Keberhasilan ini memberi momentum SpaceX untuk mulai mengembangkan roket yang lebih besar lagi, yang dapat membantu memenuhi impian Musk untuk mengirim orang ke Mars.

Mobil itu menuju asteroid belt. Tujuan tersebut berubah dari tujuan awal, yaitu orbit heliosentris yang berjarak kurang lebih seperti jarak Matahari ke Mars.

Musk mengaku sudah lama menginginkan mobilnya melayang tanpa henti di luar angkasa. “Saya suka membayangkan tentang mobil yang melayang tanpa henti di luar angkasa dan mungkin ditemukan oleh ras alien jutaan tahun mendatang," ujarnya di akun Twitter-nya, @elonmusk.

Peluncuran mobil ke angkasa juga banyak terinspirasi dari karya David Bowie, salah satunya penamaan Starman, yang terinspirasi dari lirik lagu Bowie pada 1972 yang berbunyi, “There's a starman waiting in the sky. He'd like to come and meet us. But he thinks he'd blow our minds.”

Ide Musk ini awalnya dianggap lelucon oleh sebagian orang, tapi dia berhasil membuktikan perkataannya. Ide gila Musk lainnya adalah menulis pesan “Dibuat di bumi oleh manusia” pada salah satu bagian mobil. Menurut Musk, hal itu adalah informasi jika mobil tersebut ditemukan bangsa alien. Tak hanya itu, lebih dari 6.000 nama semua karyawan SpaceX ditulis di mobil itu.

Tujuan akhir mobil tersebut diubah karena perusahaan SpaceX khawatir bahan bakar yang terdapat pada roket Falcon Heavy tidak cukup untuk sampai ke tujuan awal.

Pada lintasan barunya, mobil pertama yang terbang ke luar angkasa ini akan melakukan pelayaran selama sebulan penuh melalui ruang dalam sebelum sampai di asteroid belt di sekeliling Mars dan Jupiter. Orbit tersebut memiliki risiko tabrakan yang lebih besar.

Beberapa ahli khawatir radiasi ruang angkasa bisa menyebabkan Tesla Elon Musk hancur sebelum sampai di tujuan. "Semua organik akan mengalami degradasi oleh berbagai jenis radiasi yang akan dihadapi di sana," kata William Carroll, profesor kimia dari Indiana University.

GUARDIAN | TIMESLIVE| NAUFAL SHAFLY

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus