Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Luksan Mona Lisa akan memiliki ruagan sendiri di Museum Louvre, Paris, Prancis. Ruangan tersebut akan dibangun di bawah proyek renovasi baru, yang diberi nama "Louvre New Renaissance," dan akan selesai pada tahun 2031.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini merupakan perubahan Museum Louvre setelah lebih dari 40 tahun. Terakhir kali Louvre direnovasi adalah pada 1980-an, ketika piramida kaca yang ikonik itu diresmikan. Mona Lisa mendapat ruangan sendiri karena selama ini pengunjung selalu berdesakan untuk melihat karya tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan perluasan baru tersebut akan mencakup pintu masuk yang lebar di dekat Sungai Seine dan ruang bawah tanah baru. Biaya renovasi diperkirakan antara 700-800 juta euro atau sekitar Rp 11,8 triliun dan Rp 13,5 triliun.
Macron membandingkan proyek tersebut dengan pembukaan kembali Notre Dame baru-baru ini. "Louvre yang didesain ulang, dipugar, dan diperluas, akan menjadi pusat sejarah seni bagi negara kita dan sekitarnya," kata dia di depan mahakarya Leonardo Da Vinci tersebut, Selasa, 28 Januari 2025, seperti dilansir New York Times.
Museum Mulai Usang
Pengumuman renovasi ini muncul setelah direktur Louvre, Laurence des Cars, mengungkapkan bahwa museum tersebut sudah sangat usang. Menurut catatan yang dikirim des Cars kepada Menteri Kebudayaan Rachida Dati, ia memperingatkan tentang degradasi bangunan secara bertahap karena kebocoran, variasi suhu, dan masalah lain yang membahayakan pelestarian karya seni.
Piramida yang berfungsi sebagai pintu masuk museum, yang diresmikan pada 1989 sebagai bagian dari proyek mendiang Presiden François Mitterrand, kini tampak ketinggalan zaman. Tempat itu tidak terisolasi dengan baik dari dingin dan panas, dan cenderung memperkuat kebisingan, membuat tempat itu tidak nyaman bagi publik dan staf, kata des Cars.
Selain itu, museum tersebut kekurangan pilihan makanan dan fasilitas toilet, katanya.
Renovasi museum paling populer di dunia ini diharapkan bisa mengurangi kepadatan museum yang dikunjungi sembilan juta orang per tahun. Renovasi besar-besaran, yang juga akan mencakup perombakan infrastruktur tua di sekitar museum, akan dibiayai sebagian dengan menaikkan harga tiket bagi pengunjung dari negara-negara non-Uni Eropa, mulai tahun 2026.
NEW YORK TIMES | FOX NEWS