Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Napak Tilas Syekh Yusuf, Pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan hingga Cape Town Afrika Selatan

Nama Syekh Yusuf terkenal di Afrika Selatan, terdapat jejak peninggalan yang masih ada sampai sekarang.

4 Juli 2024 | 10.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 1694, Syekh Yusuf diasingkan Belanda ke Cape Town, Afrika Selatan. Saat di sana, ia tetap menyebarkan ajaran agama Islam kepada masyarakat setempat. Akibatnya, nama Syekh Yusuf lebih terkenal di Afrika Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan, ia juga mendapatkan penghormatan dari Nelson Mandela atas jasanya membawa Islam yang bertahan sampai sekarang. Lalu, pada 23 Mei 1699, Syekh Yusuf meninggal dunia dan dikebumikan di Afrika Selatan selama 6 tahun pertama sampai akhirnya dipindahkan ke Sulawesi Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun telah tiada, tetapi jejak peninggalan Syekh Yusuf di Afrika Selatan masih ada sampai sekarang. Bahkan, tidak sedikit orang mengunjungi jejak peninggalan tersebut. Berikut adalah jejak peninggalan Syekh Yusuf di Afrika Selatan, yaitu:

Macassar

Macassar merupakan kampung perumahan di kaki bukit kecil daerah Cape Town, Afrika Selatan. Kampung ini merupakan lokasi pemakaman Syekh Yusuf yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Akibatnya, kampung ini dinamai sesuai tempat kelahiran penyebar ajaran Islam di Afrika Selatan ini. Kampung ini berada di lembah luas yang ditempati tahanan politik buangan dahulu kala untuk bercocok tanam.

Peletakan batu pertama kampung Macassar dilakukan oleh Sir Frederic de Waal, Administrator Provinsi Cape pertama, pada 19 Desember 1925. Namun, pembangunan kampung ini dilakukan oleh Hajee Sulaiman Shah Mohammed dan anak-anaknya. Kampung ini hanya memiliki sekitar 35 keluarga yang mayoritas penduduknya merupakan Cape Malay. Adapun, istilah Cape Malay digunakan untuk menyebut warga keturunan Melayu yang jumlahnya mencapai 160.000 jiwa di Cape Town.

Makam Syekh Yusuf

Makam Syekh Yusuf yang kerap disebut sebagai Faure berada di Macassar dalam bangunan beratap serupa kubah masjid. Makam ini berada di dalam bangunan yang luasnya sekitar 9-12 meter persegi. Pada dinding luar makam, ada prasasti tentang kunjungan Presiden Soeharto pada 21 November 1997 dan penganugerahan gelar pahlawan nasional Indonesia bagi Syekh Yusuf pada 7 Agustus 1995. 

Di sekitar makam terdapat Eerste River dan Macassar Beach. Selain itu, di halaman makam terdapat menara yang bertuliskan waktu kedatangan Syekh Yusuf ke Cape Town dan nama kapalnya, seperti tertulis dalam kemenag.go.id.

Makam ini dianggap sebagai salah satu keramat (tempat suci) bagi muslim di Afrika Selatan. Biasanya, seseorang yang ingin menunaikan haji berziarah dan berdoa terlebih dahulu di makam tersebut. Namun, jumlah peziarah akan membludak setiap April, bertepatan dengan liburan Paskah sehingga kerap dirayakan dalam perayaan Easter Festive.

Masjid Nurul Latif

Menurut nu.or.id, Masjid Nurul Latif yang berada di kampung Macassar memiliki nuansa Indonesia, terutama dari bahan kayu. Pasalnya, kayu tersebut didatangkan langsung dari Indonesia. Bahkan, masjid ini didesain oleh orang Indonesia asal Bandung bernama Fauzan. 

Masjid Nurul Latief sudah ada sejak 1940-an. Lalu, masjid ini mengalami renovasi usai kunjungan Presiden Megawati pada 2002. Kemudian, pada 28 September 2005, masjid ini  diresmikan oleh Jusuf Kalla. Renovasi ini membuat luas masjid bertambah sehingga dapat menampung 1.500 jamaah. Kapasitas yang luas ini dapat menampung banyak masyarakat muslim di kampung Macassar. Masjid ini juga menjadi pengingat keberadaan Syekh Yusuf dan asal masyarakat muslim Macassar yang sebagian berasal dari Makassar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus