Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Olimpiade Paris 2024 di akan dibuka dalam sebuah upacara megah di Sungai Seine pada Jumat, 26 Juli 2024. Ribuan undangan dari berbagai negara akan hadir di acara tersebut. Meski bakal ramai, kafe-kafe di sekitar sungai yang membelah Kota Paris itu mengeluh karena Olimpiade dianggap merusak bisnis mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alasannya, kafe-kafe yang biasanya ramai dengan aktivitas di musim panas ini kini sepi. Penjagaan ketat menjelang Olimpiade membatasi pergerakan di pusat kota, sehingga restoran-restoran sepi pengunjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polisi telah memberlakukan zona keamanan di sepanjang sungai, memasang penghalang logam untuk memagari lingkungan sekitar dan memerlukan izin. Siapa pun yang masuk ke area tersebut perlu memindai QR code.
“Tidak ada siapa-siapa,” kata Liliane Khalil, pemilik Aux Anystiers du Roy, seperti dilansir dari Reuters, Senin, 22 Juli 2024. Khalil mengamati deretan meja kosong di restorannya.
“Parahnya sudah reservasi lama, tapi orang tidak tahu kalau mereka perlu punya kode QR,” Khalil menambahkan.
Tantangan keamanan
Upacara pembukaan berlangsung di Sungai Seine dengan ribuan atlet dan pemain terlibat dalam acara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka akan berparade menggunakan perahu dan kapal.
Para pejabat Perancis mengatakan meskipun tidak ada ancaman terorisme spesifik pada upacara tersebut, hal tersebut telah menciptakan tantangan keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Penurunan bisnis ini mengejutkan banyak pemilik restoran. Beberapa pemilik restoran mengalami penurunan pelanggan sebesar 80 persen karena langkah-langkah keamanan yang ketat, menurut ketua asosiasi pemilik restoran Prancis, Alain Fontaine.
“Semua orang telah menyiapkan pekerja sementara untuk bersiap menghadapi apa yang kami harapkan, namun hal ini tidak terpikirkan oleh siapa pun,” kata Khalil.
Penurunan Terjadi Sejak Juni
Dalam pernyataan bersama, serikat pekerja restoran, hotel, ritel, dan tempat hiburan malam menyatakan bahwa penurunan pengunjung sebenarnya sudah terjadi sejak Juni. Banyak profesional mengalami penurunan pendapatan sebesar 30 persen dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Bisnis mereka menderita karena wisatawan menghindari ibu kota, cuaca yang tidak mendukung, inflasi, situasi politik yang tegang setelah Presiden Emmanuel Macron menyerukan pemilihan umum dini, dan langkah-langkah keamanan Olimpiade, kata mereka.
Bukan hanya di sekitar Sungai Seine, di area dekat Menara Eiffel pun ada pembatasan akses sehingga tamu kesulitan mendatangi kafe dan restoran di sana.
Sejumlah jalan yang indah di ibu kota juga diterapkan keamanan ketat sehingga membuat para calon pelanggan menjauh. Para pemilik usaha pun menuntuk kompensasi dari pemerintah.
“Kami bersikeras bahwa kompensasi yang adil dan cepat diperlukan untuk menutupi ketidaknyamanan dan kerugian yang diderita akibat Olimpiade,” kata serikat pekerja.
REUTERS | VN EXPRESS