Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bengkulu - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu menemukan penyu langka jenis belimbing (Dermochelys coriacea) mendarat dan bertelur di pesisir kawasan konservasi Taman Wisata Alam Air Hitam, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini pendaratan pertama setelah sepuluh tahun lalu kami temukan jenis belimbing mendarat di TWA Air Hitam," kata petugas BKSDA Bengkulu, Rasyidin Prima, saat dihubungi dari Bengkulu, Senin, 22 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Pantai Way Hawang, Rumah Baru Para Penyu
Rasyidin mengatakan semua jenis penyu yang ada di perairan Indonesia adalah satwa dilindungi. Namun, dari sejumlah jenis tersebut, penyu belimbing merupakan jenis paling langka.
Menurut Rasyidin, pendaratan penyu tersebut pertama kali disaksikan oleh warga. Bahkan beberapa telur telah diamankan oleh warga setempat. Saat mengetahui informasi keberadaan penyu itu, petugas pun mendatangi warga dan mengamankan 80 butir telur.
"Telur yang sudah diamankan akan kami tetaskan hingga menjadi anak penyu, lalu dilepasliarkan ke habitatnya," ucap Rasyidin.
Penyu belimbing sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae yang masih hidup. Jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah belimbing.
Penyu belimbing merupakan penyu terbesar di dunia dan merupakan reptil keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya. Penyu belimbing dikenal oleh beberapa kalangan masyarakat dengan sebutan penyu raksasa, kantong, atau mabo. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah leatherback sea turtle.
ANTARA
Artikel Lain: Bertamu ke Kampung Penyu di Derawan