Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan Betawi Kita kecewa dengan film Benyamin Biang Kerok garapan sutradara Hanung Bramantyo. Menurut ketua Perkumpulan Betawi Kita, Roni Adi, film tersebut membawa nama Benyamin Sueb, tapi tak ada sosok Benyamin seperti yang selama ini dia tahu.
Baca: Tanggapan Hanung Bramantyo Soal Kritik Film Benyamin Biang Kerok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau mau bilang, kalau ngangkat tentang Benyamin enggak bisa, kok Benyamin keliatannya idiot begitu kan,” ujar Roni saat dihubungi Tempo, Senin, 12 Maret 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Roni merasa film tersebut tidak mengangkat budaya Betawi seperti yang dibayangkan. Apabila ingin menunjukkan budaya Betawi di zaman modern, kata dia, bukan berarti diidentifikasikan dengan hal-hal yang memiliki unsur pornografi dan kekerasan. “Karena Betawi sarat dengan nilai-nilai religius,” katanya.
Roni merasa film tersebut malah seperti ingin menghapus citra positif Benyamin Sueb di mata masyarakat Betawi, terutama generasi milenial. Sosok Benyamin merupakan seniman besar Betawi yang melawan ketimpangan di masyarakat Betawi. Roni mengatakan komedi yang dibawakan Benyamin sangat orisinil, cerdas, dan tidak dibuat-buat.
Oleh sebab itu, Roni berharap sutradara dan produser melakukan penelitian mengenai budaya Betawi di seri selanjutnya. Hal ini bertujuan agar pihak pembuat film tidak melanggar terlalu jauh mengenai budaya Betawi ataupun sosok Benyamin Sueb.
Penelitian terkait dengan budaya Betawi, menurut Roni, harus dari kacamata orang Betawi bukan non-Betawi. "Sehingga dalam film tersebut tidak menghilangkan sosok Benyamin yang orisinil," katanya. Dia berharap film Benyamin Biang Kerok bisa memberikan pesan kepada masyarakat awam bahwa budaya Betawi memperkuat budaya nasional.