Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Persepolis dulunya adalah kota terkaya di dunia - ibu kota Kekaisaran Achaemenid yang berkilauan karena tumpukan harta. Di jantung kota yang terletak istana kerajaan itu, ditimbunlah emas dan perak, gading, dan batu-batu berharga. Namun, kini hanya situs reruntuhan di Provinsi Fars, Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Persepolis adalah sebuah kota kuno yang terletak di Iran dan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1979. Reruntuhan Persepolis berada sekitar 60 km utara kota Shiraz dan merupakan salah satu tempat wisata paling populer di Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para sejarawan menyebut dari Persepolis itu, Raja Persia, Xerxes merencanakan perangnya melawan Yunani. Persepolis juga merupakan gudang harta Persia.
Persepolisi didirikan oleh Cyrus yang Agung, pendiri Kekaisaran Persia. Ia menjadikan Persepolis ibu kota kerajaan baru Persia, yang dibangunnya pada abad ke-6 SM. Foto: Wikimedia
Peperangan antara Persia dan Yunani turut menyeret pula Kerajaan Makedonia, yang dipimpin Raja Filipus, ayah Alexander Agung. Pasalnya, setelah keruntuhan Yunani, wilayah itu dikuasai Makedonia.
Pada 330 SM, Persepolis berhasil dikuasi oleh Alexander the Great dan tinggal di kota itu berbulan-bulan. Sebelum dia meninggalkan kota, dia memerintahkan Istana Persepolis dibakar hingga rata ke tanah.
Entahlah, apa yang terlintas di kepala Alexander hingga ia membakar Istana Persepolis: Apakah didorong kebencian karena mabuk atau kalkulasi mabuk – tak ada yang mampu memastikan.
Dinding Persepolis menunjukkan seni pahat yang berusia ribuan tahun dari budaya Persia. Foto: Max Cortesi/Atlas Obscura
Reruntuhan Persepolis -- meskipun hancur – namun masih terlihat spektakuler mengungkap kejayaan Kekaisaran Achaemenid. Istana Persepolis masih meninggalkan bekas abu setinggi 1m yang menutupi lantai di beberapa tempat ketika pertama kali digali.
Selain itu terdapat banyak kolom yang tampak rusak oleh api yang terbakar, lebih dari 2.000 tahun yang lalu.