Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pesawat Mendarat Darurat setelah Laptop Penumpang Terbakar di Tengah Penerbangan

FAA memiliki aturan bahwa perangkat yang mengandung baterai lithium ion atau baterai lithium metal harus disimpan di tas saat berada di pesawat.

5 Maret 2024 | 07.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pesawat (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat harus melakukan pendaratan darurat setelah laptop penumpang terbakar di tengah penerbangan. Penerbangan Breeze Airways rute Los Angeles ke Pittsburgh dengan pesawat Airbus A220 itu telah berada di udara selama satu jam pada Jumat, 1 Maret 2024. Menurut Fightradar 24, pesawat itu terpaksa dialihkan ke Albuquerque International Sunport di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Business Insider, Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh asap di dalam kabin yang berasal dari kebakaran baterai litium laptop. Awak kabin berhasil memadamkan api.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari 88 penumpang di dalam pesawat itu, hanya pemilik laptop yang terluka. Penumpang tersebut mendapatkan perawatan paramedis di lokasi pendaratan darurat. Simple Flying melaporkan dia diberikan akomodasi di New Mexico sebelum menaiki penerbangan pengganti keesokan paginya. Adapun pesawat dan penumpang lainnya langsung diterbangkan lagi ke tujuan semula. 

Aturan membawa perangkat elektronik

Insiden tersebut jarang terjadi dalam penerbangan. Namun, itu menunjukkan mengapa ada peraturan yang harus dipatuhi ketika membawa perangkat elektronik ke dalam penerbangan.

Setelah kejadian tersebut, FAA mengumumkan rencana menyelidiki masalah ini secara menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Peristiwa ini menyoroti risiko yang terkait dengan baterai lithium pada perangkat elektronik, kekhawatiran yang selama ini menjadi perhatian otoritas penerbangan di seluruh dunia.

Investigasi ini bertujuan untuk menilai peraturan saat ini dan mungkin memperkenalkan aturan yang lebih ketat ketika membawa dan menggunakan perangkat elektronik dalam penerbangan untuk memastikan keselamatan penumpang.

FAA telah memiliki aturan bahwa perangkat yang mengandung baterai lithium ion atau baterai lithium metal, yang mencakup beragam elektronik mulai dari laptop dan ponsel pintar hingga skateboard listrik, harus disimpan dalam tas.

“Awak penerbangan dilatih untuk mengenali dan merespons kebakaran baterai litium di kabin,” kata situs badan tersebut.

Badan Keamanan Transportasi juga melarang penumpang membawa baterai lithium cadangan di bagasi terdaftar. Artinya powerbank dan charger ponsel wajib dibawa di dalam kabin pesawat.

BUSINESS INSIDER | BNN BREAKING

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus