Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

Polo Srimulat Meninggal, Mengenang Para Pengocok Perut Grup Srimulat yang Telah Berpulang

Polo Srimulat meninggal dan telah dimakamkan di kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur. Berikut pengocok perut Srimulat yang telah berpulang.

9 Maret 2024 | 12.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Polo Srimulat. Dok Tempo/Hendra Suhara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari dunia hiburan di Tanah Air. Pelawak Christian Barata Nugroho atau yang lebih dikenal dengan Polo Srimulat meninggal pada Rabu, 6 Maret 2024. Kabar ini dikonfirmasi kebenarannya oleh komedian Tessy Srimulat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengabarkan bahwa Polo meninggal di RS Ana Medika, Bekasi pukul 12.10 WIB. Polo dimakamkan di kampung halamannya di Madiun, Jawa Timur pada Kamis, 7 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berkurang kembali salah seorong pengocok perut dari grup lawak Srimulat. Berikut para tokoh Srimulat yang telah berpulang.


1. Polo 

Polo bergabung dengan Srimulat pada 1987. Ia meniti kariernya bersama Tessy, Doyok, Asmuni, Tarzan. Setelah meniti karier komedi namanya mulai dikenal sebagai Polo Srimulat. Setelah lama bersama Srimulat, Polo mulai menerima tawaran membintangi film dan tayangan sinetron. Nama Polo menghiasi perfilman Indonesia pada 1990-an, salah satunya berjudul Gara-Gara tahun 1996.

2. Asmuni

Pemilik nama asli Toto Asmuni ini lahir pada 17 Juni 1932 di Jombang yang awalnya merupakan seorang penyanyi sebelum berkarir sebagai komedian. Kemudian, pada 1976, ia bertemu dengan pendiri Srimulat, Teguh yang merekrutnya berkat aksi lawaknya kala itu. Nama Asmuni semakin populer ketika dirinya memakai kumis tipis dan blangkon selama beraksi di atas panggung. Selain itu, ungkapan-ungkapan lucunya, seperti "Hil yang mustahal, musyawroh serta "jaga pola makan, pola tidur, dan ojo kakean polah (jangan kebanyakan tingkah)" juga semakin menaikkan nama Asmuni sebagai pelawak Tanah Air.

3. Basuki

Lelaki kelahiran 5 Maret 1956 ini mengidolakan ayahnya dan Benyamin S. Ayah Basuki adalah Pete alias Suwito yang juga mantan dari anggota Srimulat. Keduanya sama-sama memulai karir dari wayang orang khususnya komunitas wayang orang Sri Wanito Semarang. Keduanya pun sama-sama mendapat peran menjadi punakawan gareng.

Usai berkarir di komunitasnya ia mencoba mengikuti srimulat. Ia kemudian lolos beberapa babak dan menyesuaikan diri agar bisa bertahan dalam babak penyisihan. Akhirnya ia diterima di Srimulat. Maka sejak 1981-1986 ia mengembangkan karier di dunia pelawak. 

4. Djudjuk

Sosok Djudjuk dikenal sebagai istri pendiri sekaligus anggota grup komedian legendaris Indonesia, Aneka Ria Srimulat atau yang lebih dikenal dengan sebutan Srimulat saja. Mulanya, Srimulat didirikan pada 30 Agustus 1952 oleh Raden Ayu Srimulat, istri pertama Teguh Slamet Rahardjo. 

Tak hanya memimpin Srimulat, Djudjuk juga pernah membintangi beberapa film layar lebar. Antara lain Walang Kekek pada tahun 1974, Untung Ada Saya tahun 1982, dan pada tahun 1983 ia bermain dalam film Gepeng Mencari Untung dan Gepeng Bayar Kontan. Terakhir, pada tahun 2013, Djudjuk ikut bermain dalam film Finding Srimulat

5. Gepeng

Gepeng merupakan nama panggung Freddy Aris. Dia adalah pelawak Indonesia yang terkenal pada era 1980-an. Jargonnya yang terkenal adalah “Untung ada saya”. Gepeng lahir pada 27 Agustus 1950, di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Kehidupan Gepeng cukup kontroversial. Pada 1983, Gepeng ditangkap lantaran memiliki senjata api ilegal. Dia divonis penjara lima bulan. Namun mendapat grasi dari Presiden Soeharto.

6. Timbul

Timbul Suhardi atau dikenal juga dengan Timbul adalah pelawak senior yang tergabung dengan grup lawak Srimulat. Pria kelahiran 28 Desember 1942 ini bergabung dengan Srimulat pada 1979. Dia juga menjadi sutradara Srimulat pada 1983. Namun timbul memutuskan untuk keluar pada 1986 karena honor yang tidak mencukupi. Pada pertengahan 1998, bersama mantan anggota grup pelawak Srimulat, Timbul mendirikan Yayasan Paguyuban Kesenian Samiaji. 

7. Gogon

Gogon baru bergabung dengan Srimulat pada kurun 1980-an. Waktu pertama kali ikut Srimulat di Taman Balekambang Solo yang hanya mendapatkan honor Rp 2.500. Meski honor pertamanya terbilang kecil, pelawak bernama asli Margono ini tetap berlatih maksimal dan konsisten menekuni pekerjaannya sebagai komedian hingga akhir hayatnya. Ia dikenal dengan ciri khas rambut jambul dan kumis tengah ala Caplin. Karirnya sempat tersendat lantaran tersandung kasus narkoba.

MYESHA FATINA RACHMAN  I HANIN MARWAH NURKHOIRANI I NI MADE SUKMASARI I RACHEL FARAHDIBA REGAR I YOLANDA AGNE I HADRIANI P.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus