Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Pulau Penyengat Bakal Dijadikan Pusat Studi Melayu Islam Sedunia

Pulau Penyengat adalah pusat Kerajaan Riau-Lingga pada abad ke-18 dan kini menjadi pusat perkembangan budaya Melayu baik dalam khazanah ilmu keagamaan

31 Juli 2023 | 11.00 WIB

Sandiaga Uno saat berkunjung di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu, 29 Juli 2023. (TEMPO.CO/Yogi Eka Sahputra)
Perbesar
Sandiaga Uno saat berkunjung di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Sabtu, 29 Juli 2023. (TEMPO.CO/Yogi Eka Sahputra)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Pulau Penyengat resmi dinobatkan sebagai salah satu dari 75 Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2023. Peresmian Pulau Penyengat sebagai 75 desa wisata terbaik dilakukan langsung oleh Menparekraf RI Sandiaga Uno didampingi Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Walikota Tanjungpinang Rahma di Balai Adat Pulau Penyengat, Sabtu, 29 Juli 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sandiaga menyebut sudah sepatutnya Pulau Penyengat dijadikan sebagai desa wisata terbaik, mengingat Pulau Penyengat adalah pusat Kerajaan Riau-Lingga pada abad ke-18. Selain itu, Pulau Penyengat menjadi pusat perkembangan budaya Melayu baik dalam khazanah ilmu keagamaan maupun kesusastraan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pulau Penyengat menjadi sebuah desa wisata yang sangat sarat dengan nilai sejarah dan kebudayaan, saya ingin jadikan Pulau Penyengat Pusat Studi Budaya Melayu Islam Sedunia," kata Sandiaga.

Pemandangan kawasan Pulau Penyengat setelah direvitalisasi. Tempo/ Yogi Eka Sahputra

Kunjungan Sandiaga Uno kali ini adalah yang kedua kalinya setelah ia sempat menyambangi Pulau Penyengat pada Januari 2022 lalu. Ia mengaku berbagai fasilitas di Pulau Penyengat sudah jauh lebih baik dari kunjungannya yang terakhir. 

Sementara itu, Gubernur Ansar menyebutkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus melanjutkan program revitalisasi Pulau Penyengat untuk meningkatkan kualitas fasilitasnya. 

"Pulau Penyengat ini masih membutuhkan banyak sentuhan untuk menjadi destinasi wisata berkelas yang bisa menarik wisatawan, kita komitmen untuk terus merevitalisasi Penyengat hingga tuntas," kata Gubernur Ansar. 

Salah satu rencana Ansar adalah akan menambah ornamen lampu, supaya Pulau Penyengat tidak hanya jadi destinasi wisata siang hari, tetapi juga malam hari.

Revitalisasi Pulau Penyengat telah dimulai dari 2022 dengan total anggaran Rp20,8 miliar, terdiri atas APBD Kepri Rp5,8 miliar dan APBN Rp15 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk memugar Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dan perbaikan jalan dan drainase di pulau tersebut. 

Gubernur Ansar juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menerima bantuan anggaran sebesar Rp25 miliar dari Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas RI) untuk merevitalisasi Pulau Penyengat.

"Anggaran dari Bappenas akan kita gunakan untuk penerangan jalan di Pulau Penyengat sehingga di malam hari bisa gemerlapan, kita juga upayakan untuk Pulau Penyengat menjadi zero carbon dengan mengganti bentor (becak motor) di Penyengat menjadi bentor listrik," katanya. 

Selanjutnya Pulau Penyengat akan dinilai oleh Dewan Juri ADWI untuk penilaian berdasarkan 5 kategori, yaitu Daya Tarik Pengunjung (Keunikan dan Keaslian : Alam dan Buatan - Seni dan Budaya), Suvenir (Kuliner - Fesyen - Kriya), Homestay dan Toilet, Digital dan Kreatif, dan Kelembagaan Desa Wisata dan CHSE.

YOGI EKA SAHPUTRA

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus