Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas tim ekspedisi pendaki kelompok Wanadri yang akan membuka rute perintis menuju Puncak Yamin, salah satu dari 4 puncak tertinggi di Papua yang belum pernah dijamah pendaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Wanadri ini organisasi pecinta alam yang umurnya sudah senior, sudah lama, selalu merintis hal-hal lain yang tidak dilakukan. Dulu memetakan pulau-pulau terluar padahal Wanadri orang gunung, tapi bisa melaut,” kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Bandung, Kamis, 13 September 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim ini terdiri dari 11 dan diperkirakan akan menghabiskan waktu hampir satu bulan untuk membuka jalur pendakian Puncak Yamin. “Setelah itu mereka akan mempublikasikan hasil kerjanya, sehingga jalur itu bisa didatangi wisatawan,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil berpesan agar tim menghormati budaya lokal. “Hormati budaya lokal karena terkandung didalamnya nama baik Jawa Barat.”
Komandan Operasi Ekspedisi Puncak Yamin, Wanadri, Agustian Maulana, 24 tahun, mengatakan, timnya akan berangkat menggunakan pesawat esok hari dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Sentani, Jayapura, Papua. Distrik Bime, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, akan menjadi titik awal pendakian.
Menurut rencana mereka akan melakukan perjalanan 11 hari dari Desa Bime kembali sampai kembali ke desa Bime lag. Sedang untuk mencapai puncak ditargetkan 9 hari perjalanan.
Agustian mengatakan, satu anggota timnya sudah tinggal berada bersama Suku Ketembad, sejak Juli 2018 lalu. “Masyarakat Papua, khususnya di pegunungan ramah-ramah.”
Agustian mengatakan Wanadri sengaja memilih Puncak Yamin karena masih minimnya informasi mengenai kawasan itu. Dari penelusurannya konon baru warga Inggris yang bisa mencapai puncak, sehingga di luar negeri, Puncak Yamin dikenal sebagai Prins Hendrik Top. Sementara penduduk lokal menyebutnya Puncak Lim.
AHMAD FIKRI (Bandung)