Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Ratusan tamu undangan menghadiri peresmian Rupang Avalokitesvara Bodhisattva di Vihara Suwarnadwipa, Taman Simalem Resort (TSR) di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Ahad, 5 November 2023. Dalam konsep Buddhis, rupang adalah lambang ke-Buddha-an yang diwujudkan dalam bentuk patung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peresmian objek baru wisata religi ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pembimas Buddha Provinsi Sumut Budi Sulistiyo. Selain meresmikan rupang yang didatangkan langsung dari Cina, juga diadakan pembacaan Sutra dalam rangka hari kebesaran Avalokitesvara Bodhisattva atau Guan Yin Dan, hari kebesaran Buddha Pengobatan atau Yao Shi Dan. Acara dipimpin anggota Sangha.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa pejabat hadir, di antaranya Camat Merek Tommy Sidabutar, perwakilan dari Dinas Pariwisata, Kodim, Polres Karo, gereja-gereja sekitar dan vihara dari Kota Medan.
Sekretaris Yayasan Vihara Suwarnadwipa Harianto dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas antusias dan dukungan umat selama ini, mulai dari peletakan sampai hadirnya rupang. Katanya, kehadiran rupang sudah lama dinantikan.
"Akhirnya bisa diresmikan di November ini, bahagia rasanya. Rupang ini dipahat dari satu pohon besar di Cina, semoga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk beribadah di Vihara Suwarnadwipa," kata Harianto dalam keterangan tertulisnya kepada Tempo, Selasa, 7 November 2023.
Praktik Tiga Perbuatan dan Empat Pemberian
Vihara Suwarnadwipa merupakan hibah dari mendiang Tamin Sukardi, sekarang dikelola yayasan. Koordinator Harian Vihara Suwarnadwipa Surya Teguh mengajak umat yang datang untuk beribadah selalu mempraktikkan Tiga Perbuatan atau Three Acts of Goodness yakni: berbuat baik, berbicara baik dan berpikiran yang baik. Juga Empat Pemberian atau Four Giving yaitu: memberikan rasa percaya diri kepada masyarakat, memberikan kegembiraan, memberikan harapan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat.
Tokoh agama Buddha Efendi Hansen Ng Sinulingga menyambut baik kehadiran Rupang Avalokitesvara Bodhisattva di Vihara Suwarnadwipa. Dia berharap bisa membuat suasana ibadah menjadi lebih baik. Hansen berjanji akan menggelar pertemuan organisasi Buddha internasional di sini.
“Vihara ini cocok sebagai tempat pelaksanaan pertemuan aliansi organisasi Buddha internasional,” kata Hansen.
Tandeanus Sukardi, mewakili keluarga Tamin Sukardi menjelaskan, Rupang Avalokitesvara Bodhisattva dibuat sejak 2006 oleh Tamin Sukardi di Kota Nan An, Fujian, Cina. Sementara itu, General Manager Taman Simalem Resort Eddy Tanoto Sukardi berharap Vihara Suwarnadwipa yang diwariskan orang tuanya bermanfaat untuk semua umat.
“Vihara ini warisan orang tua saya yang telah dihibahkan sebagai tempat ibadah umat, semoga bermanfaat,” kata Eddy.
Bergaya Tiongkok kuno
Vihara Suwarnadwipa Tianzhu Chansi diresmikan pada 2018, bergaya Tiongkok kuno. Selain sebagai tempat ibadah, juga sebagai objek wisata. Eddy Tanoto bilang, menyediakan fasilitas tempat ibadah sudah diniatkan sejak awal membangun TSR sebagai simbol kerukunan umat beragama. Sudah ada tiga rumah ibadah yang dibangun yaitu vihara, masjid, dan gereja.
"Wisatawan yang datang, silakan menggunakan fasilitas ibadah ini. Kami akan rutin menyelenggarakan kegiatan beragama di sini," katanya.
Awalnya vihara dibangun Tamin Sukardi sebagai kompleks ibadah pribadi. Mengakomodasi masukan dari tokoh-tokoh agama, akhirnya dibuat sebagai sarana publik untuk pengunjung. Firman, salah satu arsitek dari Jakarta yang diberi kepercayaan mendesain vihara mengatakan, tampilan budaya Tiongkok kuno menjadi salah satu atraksi untuk wisatawan dari Tiongkok khususnya.
"Hampir 20 persen ornamen yang ada di vihara didatangkan langsung dari Provinsi Fujian, Tiongkok," ungkapnya.
Wisata Taman Simalem Resort
Taman Simalem Resort berada di puncak berbukitan Danau Toba, jaraknya sekitar tiga jam dari Kota Medan atau 45 menit dari kota wisata Berastagi. Kawasan seluas 206 hektar ini menggabungkan konsep pertanian (agrowisata) dan ekowisata dalam satu kawasan terpadu.
Mendiang Tamin Sukardi pada 1987, mulai mengembangkan pariwisata di Kabupaten Karo dengan membangun resor bintang empat pertama di Sumut bernama Hotel Sibayak Internasional, Berastagi.
Pada 1998, mengunjungi lahan yang disebut Gorat Ni Padang atau padang pengembalaan, kemudian memutuskan membeli. Di atas lahan inilah berdiri Taman Simalem Resort. Sekarang menjadi salah satu destinasi pariwisata yang berkembang, diminati banyak wisatawan lokal dan mancanegara. Apalagi dengan tambahan wisata religi Rupang Avalokitesvara Bodhisattva di Vihara Suwarnadwipa.
MEI LEANDHA
Pilihan Editor: 5 Wihara Terbesar di Indonesia dengan Pesona yang Memukau