Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Upaya Filipina Sebagai Destinasi Utama Pembuatan Film Hollywood

Filipina ingin mempromosikan destinasi wisata unggulannya melalui karya film dan televisi

10 Maret 2025 | 21.56 WIB

Boracay, Filipina (Pixabay)
Perbesar
Boracay, Filipina (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Karya film atau serial televisi mampu menarik jumlah kunjungan wisatawan sebuah daerah. Misalnya Thailand melalui serial White Lotus musim 3 atau drama-drama Korea yang memikat hati penggemar sampai membawa mereka menyusuri lokasi syutingnya. Pasar perjalanan Asia yang sedang berkembang pesat pun juga ingin dijangkau oleh Filipina yang ingin mempromosikan destinasi wisata unggulan mereka melalui film dan serial televisi.

Seperti pantai-pantai alami di Boracay hingga pesona kota metropolitan Manila yang ramai, menghadirkan latar yang unik dan menarik bagi para pembuat film. Tak hanya itu, pemerintah Filipina juga menawarkan keringanan dan pengurangan pajak perusahaan untuk menarik para pembuat film global. Menteri Pariwisata Christina Garcia Frasco berbicara langsung kepada para eksekutif Hollywood untuk mempertimbangkan Filipina sebagai tujuan utama pembuatan film.

Daya tarik FiIlipina untuk lokasi syuting film

Frasco mengunggah beberapa pernyataan dalam laman Instagram-nya, terkait acara tersebut. Mulai dari menjelaskan secara gamblang bentang alam Filipina yang beragam dan memikat secara visual. "Filipina dengan kepulauannya yang terdiri dari 7.600 pulau, adalah kanvas yang sempurna untuk pembuatan film, justru karena keragaman destinasi kami dari pantai-pantai kami yang masih asli di Boracay, Palawan, Siquijor, Cebu, Camiguin, dan masih banyak lagi," ujarnya saat menggelar jumpa pers terbatas di Hollywood, Amerika Serikat, 6 Maret 2025.

Tak hanya pantainya, dia dia menyebutkan beberapa destinasi Filipina lainya yang berpotensi sebagai lokasi pembuatan film. Seperti Batanes di bagian utara, pedalaman Bukidnon di Mindanao, hingga pemandangan kota Manila dan Cebu.

Menurut Frasco, selain kekuatan destinasinya, orang-orang di Filipina juga merupakan sumber daya terbaik untuk produksi film. Banyak kru film, produser, sinematografer, tim efek khusus, dan fasilitas pascaproduksi yang sangat terampil dan terlatih secara internasional yang tersedia di Filipina. "Filipina adalah negara yang fasih berbahasa Inggris dengan banyak bakat kreatif yang dapat disewa dari kru film produksi lokal, serta ekosistem pembuat film yang kuat," ujarnya.

Dukungan legislatif

Dilansir dari laman Travel and Tour World, salah satu landasan legislatif Frasco adalah inisiatif pemerintah melalui "Create More Law" yang menawarkan insentif keuangan yang signifikan. Di antara manfaat menonjol yang dijelaskan oleh Frasco adalah pembebasan pajak penghasilan selama empat hingga tujuh tahun tergantung pada lokasi pembuatan film, pengurangan tarif pajak penghasilan perusahaan secara signifikan, dan pengecualian pajak impor atas peralatan dan bahan yang terkait langsung dengan produksi film.

Insentif fiskal ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya produksi tetapi juga menyederhanakan tantangan logistik. Frasco juga menekankan keunggulan lainnya yaitu, biaya produksi yang jauh lebih rendah dibanding negara lain. Seperti tenaga kerja, biaya lokasi, konstruksi set, akomodasi dan lainnya.

Namun tak hanya manfaat ekonomi. Frasco menegaskan dengan mendorong para pembuat film memamerkan keindahan alam Filipina, warisam budaya yang beragam hingga kulinernya, dapat meningkatkan visibilitas internasional Filipina sehingga dapat meningkatkan pariwisata.

Destinasi unggalan Filipina

Departemen Pariwisata menekankan lokasi-lokasi yang menakjubkan yang dapat memikat penonton global melalui film dan televisi. Seperti pantai-pantai Boracay yang masih asli, Chocolate Hills yang terkenal di Bohol, dan lokasi-lokasi selancar yang terkenal di Pulau Siargao.

Cebu, yang terkenal akan warisan budaya yang kaya dan air terjun yang menakjubkan, serta El Nido, yang terkenal dengan tebing batu kapur dan laguna yang dramatis. Sawah Terasering Banaue yang bersejarah, pesona metropolitan Manila yang ramai, dan arsitektur kolonial Spanyol yang terpelihara dengan indah di Vigan.

Selain itu, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa yang terdaftar di UNESCO di Palawan, kota benteng bersejarah Intramuros, dan gua-gua indah Sagada menyoroti keajaiban alam dan sejarah Filipina. Termasuk bangkai kapal di bawah laut Coron dan laguna sebening kristal, bentang alam Batanes yang kasar, dan perpaduan perkotaan-pedesaan yang semarak di Kota Davao.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus