Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendapat pengalaman langka saat berkunjung ke Pau Namatota Kabupaten Kaimana Papua Barat. Ia bertemu dengan seekor hiu paus yang kemudian diberinya nama Namayuga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mulanya Sandiaga menaiki perahu bersama rombongan untuk berkeliling perairan di pesisi barat Teluk Triton. Kapten kapal mengajaknya untuk berlabuh di salah satu bagan apung milik salah seorang nelayan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serupa dengan bagan pada umumnya, bagan yang terbuat dari bambu itu digunakan masyarakat untuk menjaring udang dan beragam ikan kecil seperti ikan tembang dan ikan teri. Udang dan aneka ikan laut kecil anggota suku Engraulidae itu adalah makanan kesukaan hiu paus dan membuatnya kerap mendekat ke bagan.
Ternyata hewan bernama latin Rhincodon typus itu sudah jinak dan kini dipelihara oleh seorang nelayan bernama Nelayanya. "Ini hiu paus yang sangat terkenal, lagi dikasih makan ikan sarden," kata Sandiaga.
Sandiaga pun bertanya nama hiu paus yang dipelihara Nelayanya. Namun spesies hiu terbesar peliharaan si nelayan itu ternyata belum punya nama.
"Belum dikasih nama ya? kalau gitu saya kasih nama Yuga. Namayuga namanya," kata Sandiaga.
Nelayanya setuju dengan nama pemberian Sandiaga itu. "Bagus itu pak namanya. Terima kasih," ujarnya.
Menurut Sandiaga, kehadiran hiu paus di perairan Pulau Namatota itu menjadi bukti besarnya potensi pariwisata di wilayah Indonesia Timur. Potensi itu bisa dikembangkan sehingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat. "Kearifan lokal yang terus dijaga masyarakat serta pelestarian lingkungan menjadi modal dalam pengembangan pariwisata untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya," kata dia.