TEMPO.CO, Jakarta - Masjid Biru yang berada di pusat Mazar-i-Sharif Afganistan telah dibuka lagi, sebagaimana dikutip dari International Quran News Agency (IQNA). Masjid yang terkenal karena keindahan arsitektur itu sempat ditutup selama lima bulan karena pandemi virus corona (Covid-19).
Menurut Worldometers sampai sekarang ada 34.740 kasus virus corona. Adapun jumlah pasien meninggal 1.048. Laporan Global Times menayangkan beberapa foto suasana Masjid Biru. Sebuah foto menampilkan gambar seorang pria sedang membersihkan halaman Masjid Biru, pada 12 Juli 2020.
Ada pula gambar orang-orang di pelataran Masjid Biru yang sedang swafoto. Masjid Biru adalah ikon bangunan megah di Afganistan. Menurut Atlas Obscura, struktur masjid itu tampak mengesankan karena arsitektur yang menggunakan ubin tanah liat.
Masjid Biru adalah tempat yang diminati orang-orang yang ingin menikmati ketenangan dari hiruk jalanan dan keramaian aktivitas pasar. Suasana selaras sepi, kecuali ketika waktu salat. Saat muazin mengumandangkan azan, orang-orang datang untuk beribadah.
Kepemerintahan Sultan Kekaisaran Seljuq pada 1.118 hingga 1.157, Ahmad Sanjar membangun Kuil Ali di sisi barat laut Afganistan. Ia membangun sebuah kota yang kini, dikenal sebagai Mazar-i-Sharif.
Seabad setelah kuil dibangun, Jenghis Khan melakukan invasi. Ketika tiba di Mazar-i-Sharif, Jenghis Khan menghancurkan kuil itu. Pada 1481, Sultan Husayn Bayqarah Mirza membangun kembali Kuil Ali. Bangunan itu pun menjadi sangat megah. Kelak bangunan itu yang kini dikenal sebagai Masjid Biru.
INTERNATIONAL QURAN NEWS AGENCY | GLOBAL TIMES | ATLAS OBSCURA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini