Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Shakira mengungkapkan dukungan dari Chris Martin selama proses perpisahannya yang menguras emosi dengan sang mantan kekasih, Gerard Pique pada 2022. Dilansir dari wawancara dengan Rolling Stone yang terbit Kamis, 19 Desember 2024, penyanyi asal Kolombia itu menceritakan bagaimana vokalis Coldplay tersebut menjadi salah satu teman yang setia di masa-masa sulitnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ia ada untukku ketika aku berpisah dan hatiku hancur,” ujar Shakira. Tak hanya itu, menurut Shakira, Chris Martin juga tak pernah absen untuk menanyakan kabarnya dan memberikan dukungan. “Ia selalu memeriksa kabarku setiap hari, mengirimkan kata-kata dukungan, kekuatan, dan kebijaksanaan,” ungkapnya menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun Shakira dan Gerard Pique telah hidup bersama selama 11 tahun sejak 2011 dan memiliki dua anak—Milan (11) dan Sasha (9). Namun mereka mengumumkan perpisahan pada Juni 2022. Kabarnya, perpisahan tersebut dipicu oleh tuduhan perselingkuhan di pihak Pique.
Empati Chris Martin Memberikan Shakira Kekuatan
Vokalis grup band Coldplay, Chris Martin beraksi saat membawakan hits andalannya dalam konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta, Rabu, 15 November 2023. Konser grup band asal Inggris membawakan sekitar 22 lagu dalam konser perdana di Indonesia. ANTARA/M Risyal Hidayat
Chris Martin dan Shakira telah menjalin persahabatan selama bertahun-tahun. Mereka pernah tampil bersama di panggung dan bekerja sama di acara The Voice pada 2014, ketika Shakira menjadi pelatih dan Chris berperan sebagai mentor bagi para peserta.
Shakira menyebut Chris sebagai sosok yang memiliki pandangan hidup unik, dengan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain. “Aku melihatnya sebagai seseorang yang melihat kehidupan melalui lensa berbeda, sangat sensitif dan penuh empati,” ujarnya.
Dilansir dari Enews, Chris juga pernah berbagi cerita tentang bagaimana ia merasakan empati pada orang lain, dan menyampaikannya. “Saat aku berusia 11 tahun, aku pertama kali merasakan empati yang begitu kuat terhadap seseorang,” tuturnya.
Pelantun ‘Yellow’ itu bercerita, saat itu ia duduk di minibus bersama seorang anak, “Aku bisa merasakan ada sesuatu yang terjadi padanya, meskipun kami tidak tahu bagaimana mengungkapkannya,” kata dia. Pengalaman hidup Chris, termasuk perpisahannya dengan Gwyneth Paltrow pada 2016 setelah 10 tahun menikah, juga menurutnya telah memperdalam pemahaman emosionalnya.
Ia mengatakan bahwa ia sering merasakan kesedihan orang lain dengan begitu dalam. “Mungkin itulah manusiawi. Atau mungkin itu memang diperlukan jika kau adalah tipe orang yang menerima kiriman lagu dari orang lain,” ujar Chris.
Cerita Shakira Bangkit dari Luka Melalui Musik
Bagi Shakira, perpisahannya dengan Pique menjadi pengalaman emosional yang sangat berat. Dalam wawancara dengan Rolling Stone yang terbit pada Juni 2024, ia menggambarkan rasa sakit yang ia alami. “Penderitaan yang kurasakan mungkin adalah yang terbesar dalam hidupku, hingga membuatku tidak bisa berfungsi pada beberapa waktu,” ujarnya.
Pelantun ‘Waka-waka’ itu bahkan mengaku merasakan luka tersebut secara fisik. “Rasanya seperti seseorang menusukkan lubang di dadaku. Sensasinya begitu nyata, seperti luka fisik yang bisa dilihat orang lain,” ungkapnya menambahkan.
Musik menjadi pelipur lara bagi Shakira di tengah kesedihan tersebut. Dalam wawancara dengan GQ Spain yang terbit pada Oktober 2024, ia menceritakan proses kreatif albumnya, Las Mujeres Ya No Lloran (Women Don’t Cry Anymore), membantu penyembuhan emosionalnya pascaberpisah dari Pique.
“Selama berbulan-bulan setelah perpisahanku, aku diam, mencoba memulai proses berkabung. Tapi aku tidak benar-benar bisa memulainya sampai aku mulai menulis musik,” ujarnya. Menurut Shakira, musik adalah caranya sendiri untuk menyembuhkan, bahkan hingga saat ini ia masih mencoba untuk sembuh dari luka itu.
ROLLING STONE | GC SPAIN | ENEWS