Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir seluruh kampung di Kota Yogyakarta saat ini sudah terfasilitasi WiFi publik. Yogyakarta pun bergerak lebih lanjut agar koneksi internet yang sudah merata itu menjadi kendaraan untuk mempromosikan potensi wisata di perkampungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Balai-balai rukun warga (RW) mulai kami ubah agar bisa menjadi co-working space yang melibatkan pemuda," kata Wakil Wali Kota Yogya Heroe Poerwadi, Sabtu, 26 Maret 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu kampung rintisan yang Balai RW disulap menjadi co-working space itu
ada di RW 5 Patangpuluhan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta. Di balai RW yang kecil itu, tak kurang ada 11 unit komputer berderet berhadapan.
Para pemuda kampung itu, usia 14-20 tahun tengah asyik mengotak-atik berbagai software untuk membuat berbagai aplikasi dan website kampung. Khususnya aplikasi yang memudahkan masyarakat mengetahui potensi wisata kampung itu mulai dari destinasi, budaya, hingga kuliner sehingga potensi kampung itu bisa seluruhnya dikemas dalam bentuk konten digital.
Menurut Heroe, saat ini di Kota Yogyakarta yang memiliki 14 kecamatan dan terbagi 45 kelurahan itu, sudah terdapat 638 titik WiFi publik. "Upaya memperluas WiFi publik ini selain masyarakat bisa mengakses internet dan meringankan beban biaya kuota, mereka juga bisa mengembangkan potensi masing-masing, sehingga impian menuju smart city tercapai," kata dia.
Heroe berharap Yogya bisa sepenuhnya menjadi kampung digital yang mandiri, menyusul kampung siber Taman Sari yang pada 2014 viral dengan kemajuan teknologinya hingga disambangi pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. "Tentu saja untuk mewujudkan kampung digital dan smart city ini kami tak bekerja sendiri, melainkan mengajak sejumlah pihak baik swasta dan utamanya pengurus kampung," kata dia.
Misalnya dalam penyediaan perangkat komputer dan peralatan, Pemkot Yogya menggandeng perusahaan asal Yogya GMedia.
Managing Director GMedia Budiyanto mengatakan di Kampung Patangpuluhan Yogyakarta itu pihaknya membuat program pemberdayaan bernama Bibit Unggul IT untuk para pemudanya. "Sudah selama tujuh bulan ini kami mendampingi para pemuda di kampung ini untuk mengasah skill-nya, baik di bidang pembuatan aplikasi, website, maupun pemahaman jaringan," kata dia yang menurunkan lima mentor dalam pelatihan para pemuda kampung itu.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.