Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selamat datang di Svalbard: tempat yang bisa disebut rumah oleh siapapun. Kota ini bebas visa, meskipun dalam wilayah Norwegia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepulauan ini adalah permukiman sepanjang tahun paling utara di dunia, dan ibu kotanya, Longyearbyen, adalah rumah bagi orang-orang dari 50 negara lebih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain hamparan gurun salju putih. Pertama-tama yang bisa dilihat wisatawan berupa puncak gunung yang diselimuti salju. Ia jadi lanskap utama Svalbard, yang bisa dipandangi dari jendela pesawat saat hendak mendaray.
Bonus lain, jika wisatawan tiba selama paruh tahun yang cerah, matahari dapat dilihat pada tengah malam. Jadi, matahari bersinar selama 24 jam 7 hari. Selama setengah tahun lainnya, kegelapan berkuasa, dan aurora atau cahaya utara berpendar-pendar dan menari di atas kepala.
Dinukil dari BBC, Svalbard terletak 800 km di utara daratan Norwegia di tengah Samudra Arktik. Meskipun terpencil, banyak hal unik di Svalbard. Pertama, ibu kotanya dalah permukiman sepanjang tahun paling utara di dunia.
Kotanya memiliki universitas, gereja, dan tempat pembuatan bir paling utara di dunia; dan itu adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana siapa pun dapat hidup.
Faktanya, dari hampir 2.400 penduduk yang tinggal di ibu kota Svalbard, Longyearbyen, hampir sepertiganya adalah imigran, yang awalnya berasal dari 50 negara lebih. Itu karena warga negara dari negara mana pun boleh tinggal di Svalbard tanpa visa, selama mereka memiliki pekerjaan dan tempat tinggal.
Radar dan antena yang berada di fasilitas European Incoherent Scatter Scientific Association di Breinosa, Svalbard, Norwegia, 24 Oktober 2015. Norwegia ditangguhkan pertambangan batubara di kepulauan Svalbard tahun lalu, karena biaya tinggi. REUTERS/Anna Filipova
Svalbard sudah dihuni sejak abad pertengahan. Dipercayai bahwa orang Viking adalah orang pertama yang menjelajahi pulau-pulau itu sekitar tahun 1200.
Selanjutnya, penjelajah Belanda adalah orang pertama yang melakukan kunjungan terdokumentasi ketika mencoba menemukan Jalur Timur Laut ke Cina pada tahun 1596. Abad-abad berikutnya membawa para pemburu walrus dan paus dari Inggris, Denmark , Perancis, Norwegia, Swedia dan Rusia.
Pada tahun 1906, pengusaha Amerika John Munro Longyear mendirikan tambang batubara pertama di kepulauan ini, yang tetap menjadi industri utama Svalbard hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan utama di Svalbard adalah pariwisata, penelitian lingkungan, dan ekologi.
Pulau-pulau tak memiliki pemerintahan hingga 1920. Setelah Perang Dunia Pertama, sebuah perjanjian yang menjamin kedaulatan Norwegia atas Svalbard ditandatangani oleh sembilan negara - hari ini, sembilan negara itu menjadi 46 negara yang jadi bagian dalam perjanjian.
Perjanjian itu menetapkan bahwa wilayah tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan militer. Dan Norwegia ditunjuk bertanggung jawab untuk melestarikan lingkungan alam pulau-pulau itu. Namun, fitur yang paling mencolok dari perjanjian ini adalah klausa unik, yang menyatakan bahwa tidak boleh ada perbedaan antara perlakuan kepada warga Norwegia dan non-Norwegia.
Perpusatakaan unik, The Vault, yang didirikan di Svalbard, Norwegia, untuk mengantisipasi segala kejadian ekstrem, seperti perang nuklir. (dailymail.com)
Longyearbyen wilayah yang mayoritas dihuni para imigran, ketika mereka pindah ke Svalbard. Hanya ada 40 km jalan di pulau-pulau dan tidak ada jalan di antara pemukiman yang berbeda.
Jalanan itu hanya dapat diakses dengan perahu pada musim panas atau dengan mobil salju dalam musim dingin. Siapa pun yang meninggalkan batas kota biasanya membawa senapan. Pasalnya, Svalbard dikelilingi populasi beruang kutub. Lagipula, sekitar 3.000 beruang kutub di kepulauan ini melebihi jumlah penduduk, yang berjumlah 2.926 orang.
Meskipun terbuka bagi siapa saja untuk hidup, Svalbard bukanlah tempat yang paling ideal untuk dilahirkan - atau bahkan mati. Tidak ada rumah sakit untuk wanita hamil, dan jika seseorang meninggal, pemerintah daerah mengharuskan mayatnya diterbangkan atau dikirim ke daratan Norwegia.
Penguburan tidak diizinkan di kepulauan ini sejak tahun 1950 karena permafrost - lapisan tanah yang tebal yang benar-benar beku sepanjang tahun - tidak hanya mengawetkan tubuh, tetapi kadang-kadang mendorong mayat keluar jika mereka tidak dikubur cukup dalam.
Permafrost dan suhu rendah terjadi di Svalbard sepanjang tahun. Rata-rata suhu hanya 7 derajat Celcius. Itupun pada musim panas. Namun suhu yang dingin itu, juga terbukti ideal untuk menempatkan Global Seed Vault -- sebuah tempat untuk menyimpan hampir sejuta sampel benih.
Svalbard Global Seed Vault. Croptrust.org
Global Seed Vault berjarak hanya sekitar 3 km dari jalan utama Longyearbyen. Ini telah menyimpan lebih dari 980.000 benih dari seluruh dunia sejak 2008. Benih-benih itu sebagai cadangan jika terjadi bencana global yang menyebabkan semua tanaman mati.