Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Batam - Kisruh driver taksi online dan pangkalan kembali terjadi di Bandara Hang Nadim Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, lalu lintas bandara terganggu, Ahad malam, 25 Juni 2023. Permasalahan klasik ini seperti tak ada solusi, jika dibiarkan tentu akan menganggu dunia pariwisata di Batam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparna) Provinsi Kepulauan Riau Mulyadi Tan mengatakan, permasalahan ini sudah terjadi sudah cukup lama, seharusnya pemerintah daerah segera menyelesaikan. "Sektor pariwisata kita Kepri, khususnya Batam sudah mulai bagus, tetapi tercoreng dengan masalah kisruh taksi online dan pangakalan ini," kata pria yang akrab disapa Ahi itu kepada Tempo, Senin, 26 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan persoalan tersebut. Menurut Mulyadi, persoalan ini hanya masalah komunikasi antara dua pihak. "Saya sedih juga melihat kejadian ini, sebenarnya kita sudah bosan, permasalahan ini terus berulang," ujarnya.
Idealnya kata Mulyadi, kota yang maju itu di bandara maupun pelabuhan sudah tersedia counter penjemputan penumpang taksi online. "Ini Batam padahal kota pariwisata, tetapi masih tidak terima tranportasi online," kata Ahi.
Ketua Asparnas Kepri Mulyadi Tan. Foto: Yogi Eka Sahputra
Sebenarnya, banyak pihak mengharapkan taksi online bisa beroperasi di bandara. Karena taksi online membuat penumpang terutama wisatawan lebih nyaman. "Pada era digital ini kita harus terima itu," katanya.
Apalagi, konflik ini sampai menganggu tranportasi di bandara. Jangan sampai luar negeri menyoroti permasalahan tersebut, sehingga membuat wisatawan mancanegara takut datang ke Kota Batam. "Masak masalah ini tidak bisa diselesaikan pemerintah daerah, semua pihak harus tegas dan duduk bersama," katanya.
Bentrok Taksi Online dan Konvesional
Kisruh taksi online dan pangkalan terjadi kemarin. Kedua kubu berkumpul di jalan utama menuju ke Bandara Hang Nadim Batam.
Driver taksi online protes pemasangan plang larangan titik jemput di kawasan tersebut. Protes itu menyebabkan cekcok hingga bagku hantam. Kejadian tersebut juga viral di media sosial.
Personel kepolisian dan TNI AU turun tangan untuk mengatasi kericuhan. Pada malam hari massa akhirnya dibubarkan setelah plang tersebut dicopot. Dalam waktu dekat pemerintah daerah akan melakukan mediasi. Tidak hanya di bandara kisruh serupa juga sering terjadi di Pelabuhan Domestik Telaga Punggur Kota Batam.