Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Tak Perlu Jadi Petualang untuk Pelesiran di Gurun Bintan Ini

Galian tambang pasir yang ditinggal di Bintan berubah menjadi padang pasir mini. Berkahnya, jadi destinasi wisata gurun pasir.

16 Januari 2020 | 21.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Galian tambang pasir di Bintan, berubah menjadi destinasi wisata. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bintan - Banyak spot wisata unik di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Mulai dari wisata alam, religi dan budaya. Bahkan replika gurun pasir Sahara Afrika ada di Provinsi Kepri ini, tepatnya berada di Kabupaten Bintan. 

Gurun pasir tersebut tepat berada di daerah Busung, Kabupaten Bintan. Jaraknya sekitar 30 menit dari pelabuhan utama Tanjung Uban. Destinasi ini tepat berada di sebelah kiri jalan raya. Akses jalan cukup mudah, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. 
 
Sebelum masuk destinasi ini pengunjung dipungut biaya parkir. Satu karcis dijual Rp5.000 sampai Rp10.000. 
 
Ketika masuk kawasan tersebut pengunjung lansung disuguhkan dengan pemandangan gurun pasir. Tidak hanya itu, kolam-kolam kecil ikut menghiasi keindahan gurun tersebut. 
 
Kolam itu disebut warga setempat telaga biru. Jika siang hari telaga ini memang mengeluarkan warna biru. "Semakin terang maka terlihat semakin biru," kata Abeng salah seorang warga di kawasan itu kepada TEMPO, awal Januari 2020. 
 
Meskipun jadi bukti kerusakan alam, di sisi lain, bekas galian pasir ini menjadi destinasi wisata yang disukai warga. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
 
Telaga yang berada di tengah gurun itu juga memiliki spot swafoto yang menarik. Masyarakat membangun jembatan kecil yang menjulang ke tengah telaga. Jembatan itu sering menjadi tempat berfoto, dan paling banyak dikunjungi. Bahkan wisatawan mancanegara antri untuk berfoto. 
 
Dari pintu masuk, pengunjung sudah langsung dapat melihat destinasi ini. Posisinya memang berada di turunan. Pasalnya gurun pasir tersebut terbentuk akibat galian tambang pasir. 
 
Di sepanjang gurun terdapat replika unta-unta yang sedang berjalan di tengah gurun. Lengkap sudah jika pengunjung berfoto berlatarkan unta dan gurun pasir.  "Kalau pandai mengambil fotonya, memang seperti di gurun pasir Afrika," kata Bryan Fras salah seorang pengunjung. 
 
Warga umumnya mengajak keluarga atau pasangan mereka, untuk menikmati Gurun Bintan. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
 
Selain spot-spot foto menarik. Di kawasan tersebut juga terdapat tempat olahraga memanah. Satu kali main pengunjung membayar Rp10.000. Kuliner di destinasi ini tidak kalah menggugah selera. Salah satu yang favorit adalah es kelapa muda. Sangat nikmat tentunya menikmati segarnya kelapa muda, di tengah panasnya cuaca gurun pasir buatan tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus