Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pantai kuno di Italia yang terkubur abu dari letusan Gunung Vesuvius hampir 2.000 tahun lalu telah dibuka kembali untuk umum. Pantai ini telah mengalami restorasi ekstensif agar layak dikunjungi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengunjung kini dapat berjalan bebas melintasi seluruh permukaan pantai di Taman Arkeologi Herculaneum dan membenamkan diri di kota yang hancur akibat ledakan gunung berapi pada tahun 79 Masehi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Kebudayaan Italia, Gennaro Sangiuliano, mengatakan, situs ini telah dibangun kembali secara besar-besaran dan menjadi permata wisat abaru di Italia.
"Kami berada di salah satu kawasan arkeologi terpenting di dunia bersama Pompeii, Oplontis, dan Herculaneum dan kami juga banyak bekerja dalam hal sumber daya. Taman Arkeologi Herculaneum adalah kenangan sejarah yang luar biasa dan nilai sejarah," kata dia, seperti dilansir dari Mirror.co.uk.
Gunung Vesuvius di Napoli, Italia (Pixabay)
Restorasi selama Tiga Tahun
Dalam beberapa dekade terakhir, kawasan Herculaneum telah terkena dampak korosi dan pembusukan yang disebabkan oleh campuran faktor alam. Hal itu mengubah pantai menjadi seperti rawa.
Direktur Taman Arkeologi, Francesco Sirano, mengatakan bahwa pantai kuno ini merupakan salah satu tempat unik di dunia. Mereka melakukan restorasi dengan sangat hati-hati untuk bahaya terhadap stabilitas penggalian.
“Setelah tiga tahun melakukan pekerjaan intensif yang bertujuan untuk menyempurnakan pantai kuno hasil penggalian Herculaneum, melalui drainase dan penimbunan area yang sebelumnya pantai, pengunjung diberikan kesempatan untuk secara bebas mengakses seluruh area dan memahami dinamika yang menyebabkannya terkubur,” kata dia.
Tertutup Abu Vulkanik setinggi Tiga Meter
Kota Herculaneum, dekat Pompeii, tertutup abu vulkanik setinggi tiga meter setelah Gunung Vesuvius meletus. Lebih dari 1.000 orang diperkirakan tewas setelah letusan tersebut.
Pantai ini awalnya ditemukan antara 1980-an dan 1990-an, ketika kerangka penduduk kota ditemukan selama penggalian. Pada 2021, Herculaneum menjadi berita setelah kerangka seorang pria, berusia sekitar 40 tahun, diperkirakan berusaha melarikan diri ke laut dengan tas berisi benda-benda berharga.
Pada saat letusan, awan yang terbakar memiliki suhu lebih dari 400 derajat Celcius dan kecepatan 80 km/jam. Lumpur vulkanik dari Vesuvius kemudian menutupi sisa-sisa kehidupan di kota kuno tepi pantai itu.
Pilihan Editor: Pompeii Dibuka Lagi, Lebih Banyak Pramuwisata Daripada Turis