Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Asyik berbelanja boleh saja asalkan tetap waspada dengan barang bawaan Anda. Uang, ponsel, dan aneka kartu bank menjadi benda berharga yang selalu dibawa ke mana saja. Lurah Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Sigit Widodo mengatakan selama Ramadan tahun lalu, tercatat ada lima kasus pencopetan di pasar itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Itu yang melapor, mungkin juga ada yang kecopetan di Pasar Beringharjo dan memilih tidak melapor," kata Sigit Widodo saat ditemui Tempo, Kamis 2 Mei 2019. Sebab itu, pengelola Pasar Beringharjo berusaha meminimalisir potensi kriminalitas di sana.
Sigit Widodo mengatakan selama Ramadan dan Lebaran akan ada pengamanan berlapis dari petugas keamanan Pasar Beringharjo dan pihak kepolisian Yogyakarta. "Kami menyiagakan delapan petugas keamanan dalam pasar dibantu personel Kepolisian Sektor Gondomanan," ujar Sigit Widodo.
Dalam sehari, terutama di masa ramai kunjungan seperti Ramadan dan Lebaran, pengamanan Pasar Beringharjo terbagi dalam tiga shift. Adapun titik-titik yang menjadi fokus pengamanan, antara lain di area pintu masuk pasar sisi barat (yang berdekatan dengan Jalan Malioboro) dan pada area potensial pengunjung saling berdesakan saat memilih barang.
Pasar Beringharjo sebagai satu pusat batik terbesar di Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Artikel lainnya:
Etika Pakai Toilet di Pesawat Terbang, Penumpang Pria Wajib Tahu
Berebut Sandaran Tangan di Kursi Tengah Pesawat, Itu Hak Siapa?
Selain meningkatkan pengamanan, Sigit Widodo juga berbagi tips agar pengunjung lebih mawas diri dan mengantisipasi pencopetan. Pertama, jika membawa tas gendong atau sejenis ransel, usahakan diletakkan di depan agar tetap terlihat.
Kedua, tetap bersikap waspada dengan berbelanja sembari memperhatikan sekitarnya. "Jangan terlalu hanya memperhatikan barang yang dicari, tapi perhatikan juga orang di sekelilingnya serta barang yang dibawa," ujar Sigit.
Ketiga, saat hendak berbelanja, pengunjung disarankan tak memakai perhiasan yang berlebihan. Sebab, selain rentan jatuh dan hilang ketika berdesakan juga mengundang kejahatan.
Keempat, sebagian pedagang batik di Pasar Beringharjo sudah menerapkan pembayaran non-tunai. "Sebisa mungkin tak perlu membawa uang tunai terlalu banyak karena rawan kejahatan," ujarnya.