Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Traveling ke Tanjung Enim, Melihat Koleksi Mini Zoo dan Memotret Keindahan Kota Berbasis Alam

Tanjung Enim dikenal sebagai kawasan pertambangan batu bara, tapi kota ini akan dibangun sebagai kota wisata berbasis alam.

21 Desember 2023 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang - Tanjung Enim merupakan sebuah kota kecil yang ada di Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatera Selatan. Meski kecil tapi kota ini menyimpan sejumlah destinasi wisata yang layak dinikmati.

Traveling ke Tanjung Enim, pengunjung dapat menikmati berbagai keindahan wisata kota berbasis alam. Lokasinya tidak jauh dari pusat perkantoran PT Bukit Asam Tbk (PTBA), sebuah perusahaan pertambangan batu bara milik pemerintah.

PTBA bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim sejak 2016 telah mencanangkan Program Tanjung Enim Kota Wisata. Tujuannya agar Tanjung Enim yang merupakan kawasan tambang batu bara dapat menjadi destinasi wisata dan mandiri di masa mendatang. 

Ada apa saja di kota berjarak 4 jam dari kota Palembang ini? General Manager PTBA Unit Pertambangan Tanjung Enim, Venpri Sagara, yang juga Ketua Tim Tanjung Enim Kota Wisata menyebut sejumlah tempat yang layak dikunjungi, mulai dari Museum Batu Bara, Pusat Kuliner, hingga Taman Sriwijaya.Taman Sriwijaya di dalam kawasan PTBA Tanjung Enim menjadi salah satu destinasi yang banyak didatangi pengunjung. Di dalamnya terdapat miniatur Vihara Pulau Kemaro, Jembatan Ampera serta Tugu Iwak Belido. TEMPO/Parliza Hendrawan

Kemudian ada Mini Zoo & Jogging Track Tanjung Enim, Plaza Saringan dengan ikon Tombak Kujur yang merupakan senjata pusaka peninggalan leluhur Dusun Tanjung Enim. Ada juga area-area bekas tambang lainnya yang akan dijadikan kawasan hijau untuk ekowisata, misalnya Botanical Garden, danau buatan, Orchard Park (Taman Buah), RTH Berangau Park, dan Agroforestry. 

“Kami juga melibatkan masyarakat setempat untuk mengembangkan dan mengemas budaya lokal, di antaranya pengembangan batik Kujur, songket, kesenian gitar tunggal, tari sambut, bela diri kuntau, hingga kuliner khas di Tanjung Enim," kata Venpri, Rabu, 20 Desember 2023. 

Berikut spot wisata yang bisa dijelajahi di Tanjung Enim. 

Mini Zoo & Jogging Track

Kebun binatang dan tempat jogging bersama keluarga ini berada sisi kanan jalan apabila kita baru saja masuk ke dalam kawasan menuju pusat perkantoran PTBA Tanjung Enim. Di dalam Mini Zoo dan Jogging Track ini, pengunjung dapat melihat secara langsung keindahan merak putih, rusa totol, ayam golden pheasant, marmut, kelinci, ayam kate dan lainnya.

Di antara lintasan jogging dan kandang-kandang hewan tadi, pengunjung dapat menikmati suasana hutan alam tempo dulu. Di sini masih ada puluhan batang pohon yang berukuran kecil hingga besar.

Museum Batu Bara

Di Museum Batu Bara, pengunjung diajak untuk menyaksikan sejarah pertambangan batu bara di Tanjung Enim dan Indonesia pada umumnya. Lokasi museum ini lebih mudah lagi dijangkau karena persis di sisi jalan lintas Sumatera, Muara Enim-Baturaja. Sebelum melintasi jembatan Sungai Enim menunju kawasan perkantoran PTBA, museumnya ada di sebelah kiri.

Corporate Secretary PTBA Apollonius Andwie mengatakan, museum Batu Bara Bukit Asam telah dibuka untuk masyarakat umum sejak 18 Agustus 2022. Museum ini merupakan salah satu aset yang digunakan untuk menyimpan, mengoleksi, konservasi, riset, edukasi, maupun hiburan. Museum Batu Bara diharapkan dapat menjadi landscape sekaligus objek wisata pendidikan bagi masyarakat Sumatera Selatan. 

Terdapat banyak edukasi dan informasi di dalamnya, seperti jenis-jenis batu bara, ruang kereta bawah tanah, alat-alat tambang yang digunakan pada masa lalu, ruang teater audio visual, hingga sejarah pimpinan Bukit Asam dari masa ke masa. Masyarakat umum dapat mengunjungi museum dengan membeli tiket seharga Rp 20 ribu per orang.

Melalui museum ini, para pengunjung dapat mengetahui sejarah pertambangan batu bara dari era kolonial sampai saat ini. Alat-alat berteknologi canggih seperti layar sentuh menyajikan beragam informasi mengenai pertambangan batu bara. 

Selain itu, kereta akan membawa pengunjung serasa di dalam tambang bawah tanah. Terowongan yang dilalui kereta dilengkapi dengan diorama untuk menggambarkan suasana pertambangan batu bara. Museum ini juga memiliki berbagai wahana permainan modern.

Di kompleks seluas 4,5 hektar ini pun nantinya akan dibangun beberapa venue destinasi wisata yang ditujukan bukan hanya untuk masyarakat lokal sekitar Tanjung Enim. 

Taman Sriwijaya

Tidak jauh dari Museum Batu Bara, pengunjung dapat berjalan kaki dengan menyeberangi jembatan kecil menuju Taman Sriwijaya. Taman ini sering disebut sebagai Palembang kecil. Di dalam taman, pengunjug dapat melihat dan berfoto dengan latar belakang sejumlah destinasi wisata di kota Palembang seperti miniatur vihara Pulau Kemaro, Jembatan Ampera, Tugu Iwak Belido, Plaza Benteng Kuto Besak.

Klawas Waterpark

Pembangunan Klawas Waterpark dimulai pada Oktober 2019. Luas bangunan di dalam area waterpark 3.994 meter persegi. Fasilitas di dalam area waterpark terdiri dari water playground, kolam penerima, ruang ganti dan bilas, musholla, kolam dan taman hias.

Klawas Waterpark buka setiap hari dari Senin-Minggu. Harga tiket masuk Rp 20.000 per orang pada Senin-Jumat dan Rp 25.000 per orang pada Sabtu-Minggu.

Gemericik Sungai 

Dari bagian hulu atau atas mengalir air Kolam Pengendepan Lumpur atau KPL yang menyerupai sungai kecil. KPL melintasi sejumlah objek wisata. “Sungai" dengan bebatuan besar dan kecil ini mengalir deras di antara pusat perkantoran dan masjid jamik hingga berakhir ke Sungai Enim. Sebelum sampai ke Sungai Enim dan taman LOVE, Airnya sudah ditreatment di KPL baru disalurkan ke saluran air. 

Plaza Saringan 

Pembangunan Plaza Saringan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) ketika itu Suryo Eko Hadianto bersama Bupati Muara Enim Nasrun Umar, di Kawasan Eks Pasar Buah Bantingan Tanjung Enim pada Kamis 20 Mei 2021. 

Di lahan seluas 4.371 meter persegi ini juga terdapat Tugu Kujur berwarna keemasan yang merupakan simbol dari pusaka nenek moyang. Kujur merupakan senjata tajam khas daerah setempat. Berbentuk tombak dengan sarung yang terbuat dari bambu, senjata tradisional ini biasa digunkan untuk berburu hewan liar dan alat perang saat zaman penjajahan dulu. Sementara itu untuk mempercantik suasana, di sekeliling Kujur terdapat taman air.  

Hotel Saka dan Melio

Di sekitar objek wisata di Tanjung Enim terdapat beragam jenis sarana akomodasi baik itu di pusat kota Muara Enim maupun di Tanjung Enim. Di dalam kompleks PTBA Tanjung Enim terdapat Hotel Saka dengan tipe kamar studio queen, studio twin dan family. Adapun room ratenya berkisar Rp650.000 hingga Rp 880.000. 

Sementara itu di pusat kota Muara Enim terdapat diantaranya Hotel Melio Enim. Hotel ini dilengkapi dengan fasilitas free wifi, room karaoke hingga kolam renang. Sedang untuk low budget, di Muara Enim dan Tanjung Enim juga tersedia akomodasi yang sesuai dengan anggaran pelancong, yakni Rafflesia dan Griya Sintesa. 

Lokasi

Kota Palembang-Tanjung Enim berjarak sekitar 135 kilometer atau bisa ditempuh selama 4 jam perjalanan darat. Dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, perjalanan diteruskan menuju ke kota Indralaya, Prabumulih dan Muara Enim. Namun bila ingin lebih cepat tiba di Tanjung Enim, perjalanan dapat menggunakan tol Palembang-Indralaya-Prabumulih. Dari Prabumulih perjalanan diteruskan menggunakan  jalan nasional non tol selama lebih kurang dua jam lagi 

PARLIZA HENDRAWAN

Pilihan Editor: Wisata ke Museum Batu Bara, Rasakan Pengalaman Serasa di Tambang Bawah Tanah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus