Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Ubur-ubur Terlihat di Pantai Selatan Yogya, Turis Diimbau Waspada

Petugas Search And Rescue (SAR) di pantai selatan Yogya menghimbau para wisatawan untuk berhati-hati saat bermain air saat ini di kawasan pantai.

7 Juni 2018 | 06.00 WIB

Petugas SAR berjaga di gardu jaga di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 9 Juni 2016. Sejumlah warga mengaku jumlah kunjungan wisata di kawasan Pantai Parangtritis merosot akibat gelombang tinggi di pesisir selatan DI Yogyakarta sejak beberapa pekan terakhir. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perbesar
Petugas SAR berjaga di gardu jaga di Pantai Parangtritis, Bantul, DI Yogyakarta, 9 Juni 2016. Sejumlah warga mengaku jumlah kunjungan wisata di kawasan Pantai Parangtritis merosot akibat gelombang tinggi di pesisir selatan DI Yogyakarta sejak beberapa pekan terakhir. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakakarta - Petugas Search And Rescue (SAR) di pantai selatan Yogya menghimbau para wisatawan untuk berhati-hati saat bermain air saat ini di kawasan pantai. Sebab, petugas SAR dalam beberapa hari terakhir telah melihat kemunculan hewan penyengat, ubur-ubur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Rabu, 6/6, mislanya, petugas sudah melihat ubur-ubur di kawasan pantai Kabupaten Bantul maupun Gunungkidul. Kemunculan ubur-ubur tersebut biasanya disebabkan ketika kondisi suhu di laut dingin pasca memasuki musim kemarau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ubur-ubur sudah mulai bermunculan, kami himbau wisatawan hati hati saat bermain ke pantai," ujar Komandan SAR Pantai Parangtritis Ali Sutanto saat dihubungi Rabu 6 Juni 2018.

Meski kemunculan ubur-ubur itu sudah terdeteksi, hingga saat ini pihak SAR Parangtritis belum mendapatkan adanya laporan wisatawan yang tersengat binatang itu. Kunjungan di kawasan pantai favorit wisatawan itu kebetulan juga tak begitu tinggi selama Ramadan ini.

Ali menuturkan, ubur-ubur ini ketika tersentuh manusia akan menyengat dan membuat kulit terasa panas, perih, dan gatal. Naiknya ubur-ubur karena suhu laut yang dingin ini diperkirakan akan sampai bulan Agustus mendatang.

Ali menuturkan untuk mengantisipasi dan mengatasi serangan ubur-ubur petugas SAR rutin menyisir kawasan pantai. Mereka juga menyediakan obat-obatan, baik itu tradisional, berupa ramuan alami maupun balsem.

‎Sekretaris SAR Koordinator Wilayah II Gunungkidul, Surisdiyanto menuturkan ubur-ubur juga mulai terlihat di Pantai Sepanjang dan Ngandong. Hanya saja jumlahnya belum terlalu banyak.

"Kalau suhu sudah sangat dingin (di laut) biasanya ubur ubur itu akan sampai ke pantai," ujarnya.

Ia menambahkan untuk kawasan Pantai Baron yang menjadi favorit wisatawan, ubur-uburnya malah jarang terlihat. Sebab di pantai itu masih ada bagian pantai yang airnya tawar yang berasal dari aliran sungai.

PRIBADI WICAKSONO

Tulus Wijanarko

Tulus Wijanarko

Wartawan senior dan penyair.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus