Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Uniknya Martabak Piring dari Medan, Ada sejak 50 Tahun Lalu

Martabak piring ini sudah ada sejak 50 tahun yang lalu, jadi salah satu kuliner favorit di Medan.

14 September 2024 | 13.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Murni Martabak Piring 1974, kuliner khas Medan yang dicoba pewarta di sela meliput agenda empat tahunan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Penjaja kuliner ini terletak di di Jalan Tjong Yong Hian, Pasar Baru, Medan, Sumatera Utara. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Medan menjadi salah satu kota tujuan wisata kuliner. Di kota ini banyak makanan dengan cita rasa yang beragam, salah satu yang unik adalah martabak. Beda dengan martabak pada umumnya, di kota tuan rumah Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 itu, martabak yang dimasak di piring.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dijajakan di pusat kuliner Medan Pasar Baru, tepatnya di Jalan Tjong Yong Hian, Medan, martabak Murni Martabak Piring ini sudah ada sejak 50 tahun yang lalu, tepatnya pada 1974. Jajanan ini ramai dikunjungi pada malam hari.

Melihat proses pembuatan

Aroma martabak ini menyeruak ke hidung begitu memasuki area jualan. Calon pembeli bisa mendekat untuk mengamati proses pembuatannya yang unik.

Ada 13 kompor dengan bahan bakar kayu arang yang digunakan untuk memasak martabak di sebuah piring kaleng klasik dengan warna dasar putih bermotif bunga-bunga. Untuk memudahkan menaruh dan mengangkat, piring kaleng ditambahkan pegangan yang mirip seperti wajan penjual nasi goreng.

Ada satu juru masak yang bertugas membuat adonan dan mengambilnya ketika sudah matang. Ia dibantu dengan temannya yang bertugas menaburi topping yang dipilih pembeli, seperti cokelat atau gula jika memilih varian polos. Setelah adonan ditata di piring dan diletakkan di kompor, topping segera ditaburkan, tak lama kemudian diangkat dan disajikan.

Martabak tipis dibuat dengan satu centong adonan yang diratakan ke berbagai sisi piring. Sebaliknya, untuk tebal, adonan dibiarkan matang di atas piring.

Bentuk martabak piring ini beda dengan martabak manis atau terang bulan yang biasa kita temukan, yang teksturnya sangat tebal dan proses masaknya menggunakan api kecil yang lama. Martabak piring ini berbentuk tipis, dimasak sekitar satu menit saja, bahkan kurang. 

Ini adalah salah satu alasan kenapa piring kaleng dan bara arang dipilih karena dapat membuat suhu panas stabil sehingga proses memasak sangat cepat.

Topping cokelat favorit

Dari 13 kompor yang ada, varian cokelat mendominasi. Pembeli yang penasaran langsung memesan dua rasa, cokelat kacang. Dua varian rasa itu dipesan tipis dan tebal. Martabak itu dikemas dalam snack box bertuliskan "Makanan ringan, lezat & bergizi". Untuk alasan menjaga rasa terbaiknya, pembeli biasanya memilih makan di tempat, bukan dibawa pulang.

Aroma manis dan wangi yang khas martabak langsung menggoda. Kulitnya crispy, tipis, dan begitu mengkilap. Rasa manisnya pas dan teksturnya garing, sehingga ketika digigit menimbulkan bunyi "kriuk-kriuk" di mulut. Namun, tekstur garing martabak ini tak segaring jajanan crepes.

Untuk martabak tebal, sensasi "kriuk-kriuk" tak ditemukan karena teksturnya sedikit berisi. Rasa jenis martabak ini hampir sama dengan martabak manis pada umumnya.

Varian martabak

Ada dua jenis martabak yang bisa dibeli yaitu tipis dan tebal, dengan sembilan rasa di antaranya polos, cokelat, kacang, keju, cokelat tambah kacang, cokelat ditambah keju, keju ditambah kacang, dan cokelat ditambah kacang ditambah keju.

Pilihan rasa durian, buah yang menjadi incaran di kota ini, juga ada di Murni Martabak Piring.

Harganya sangat ramah di kantong. Jenis martabak tipis dapat dibeli mulai Rp5.000 untuk rasa polos yang hanya ditambahkan gula di adonannya. Harga paling mahal untuk jenis tipis ada di durian dan varian lengkap yang diisi cokelat, keju, dan kacang yang dibanderol Rp9.000.

Sementara itu, untuk jenis tebal, harganya lebih mahal Rp1.000 dari harga varian martabak tipis. Martabak tebal polos diberi harga Rp6.000, dan seterusnya.

Lokasi dan jam buka

Murni Martabak Piring yang berada di Jalan Tjong Yong Hian ini mudah dijangkau dari mana saja karena letaknya yang berada di pusat kota. Dari Masjid Agung Sumatera Utara, Murni Martabak Piring dapat ditempuh menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu sekitar 10 menit saja dengan jarak 2,4 kilometer.

Jika masih jauh menjangkau Murni Martabak Piring, martabak piring ini dapat ditemukan di lima cabang lainnya di Jalan Brigjen Katamso, Jalan Setia Budi, Jalan Zainul Arifin, Jalan Gatot Subroto, dan Komplek Asia Mega Mas. Jajanan lawas ini bisa dinikmati setiap hari dengan jam buka mulai pukul 18.00 WIB sampai 23.30 WIB.

Pilihan Editor: Serupa Tapi Tak Sama, Berikut 4 Perbedaan Martabak Bangka dengan Kue Terang Bulan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mila Novita

Mila Novita

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus