Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Video aksi dua pemuda yang diduga wisatawan menceburkan diri ke Laut Selatan dengan cara melompat dari tebing di pantai Ngandong,Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta beredar luas di media sosial pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untunglah dalam peristiwa itu, dua wisatawan yang disinyalir berasal dari Jawa Tengah itu selamat setelah susah payah berenang ke daratan dengan bantuan panduan tim search and rescue (SAR) Kesatuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Gunungkidul yang berpatroli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas SAR menyesalkan aksi nekat wisatawan yang berpotensi membahayakan nyawa mereka itu. Sebab, gelombang di pantai selatan Jawa itu sedang ganas karena bertepatan dengan musim penghujan.
Tak hanya itu, pantai-pantai di Gunungkidul itu, juga di sepanjang pesisir Yogya, hampir seluruhnya memiliki rip current atau dikenal sebagai arus pecah atau arus balik cepat.
Rip current itu berpotensi menyeret wisatawan tersebut makin jauh dan hilang ke tengah laut jika tak bisa mengendalikannya. Rip current yang berupa arus air kuat ke arah laut itulah selama ini kerap menjadi sumber berbagai musibah di laut.
“Hampir semua pantai Gunungkidul ada rip current ini. Seperti Pantai Drini, Pulang Sawal, Ngandong, juga Sangleh,” ujar Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto saat dikonfirmasi Jumat.
Setiap masa liburan, petugas tak henti memberi peringatan kepada para wisatawan di pantai, baik lewat pengeras suara maupun papan pengumuman yang berisi keterangan agar tidak nekat berenang. Selain itu, tak jarang petugas langsung menegur melalui peluit jika ada wisatawan nekat berenang terlalu ke tengah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta telah melansir potensi hujan dengan intensitas sedang sampai lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang di sejumlah wilayah Yogyakarta pada 30 Oktober 2020.