Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gulf Cooperation Council (GCC) atau Dewan Kerja Sama Teluk berencana meluncukran visa turis terpadu, mirip dengan gaya Schengen di Eropa, akhir tahun ini. Visa yang disebut dengan GCC Grand Tours itu akan berlaku di enam negara yakni Oman, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait. Pelancong bisa menjelajahi negara-negara tersebut selama 30 hari hanya dengan satu visa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Ekonomi Uni emirat Arab Abdulla bin Touq Al Marri mengumumkan hal tersebut pada pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dalam sebuah langkah signifikan yang bertujuan untuk menyederhanakan logistik perjalanan dan mendorong pariwisata, Dewan Kerjasama Teluk telah memberikan lampu hijau untuk visa turis terpadu yang akan memungkinkan para pelancong untuk mengunjungi keenam negara tersebut. Melalui visa GCC Grand Tours, yang sedang kami kerjakan dan ingin selesaikan, akan memungkinkan wisatawan untuk menghabiskan lebih dari 30 hari di wilayah tersebut," kata dia, seperti dilansir dari Business Standard.
Menurut Gulf News, Khalid Jasim Al Midfa dari Otoritas Perdagangan dan Pariwisata Sharjah (SCTDA), mengatakan sistem tersebut harus sudah ada pada akhir tahun ini.
“Pada akhir tahun ini, seluruh sistem harus sudah ada. Banyak orang dan tim, yang dipimpin oleh Kementerian Ekonomi di UEA dan kementerian lain di negara lain, berupaya tanpa lelah untuk mewujudkannya dengan cara terbaik,” kata Al Midfa.
Memululskan Birokrasi Wisatawan
Inisiatif ini bertujuan untuk menghilangkan hambatan birokrasi yang selama ini menghalangi wisatawan untuk menjelajahi keindahan dan kekayaan budaya enam negara anggota GCC, termasuk kota-kota tujuan wisata dunia seperti Dubai, Abu Dhabi, Doha, dan Muscat dengan lebih mudah dan lebih hemat biaya.
Sebelumnya, wisatawan harus mengurus visa terpisah untuk setiap negara GCC yang ingin mereka kunjungi. Namun, dengan pengenalan visa terpadu ini, proses permohonan visa akan dipermudah melalui sistem e-visa yang lebih efisien. Hal ini akan menghemat waktu dan biaya bagi wisatawan, terutama bagi mereka yang berencana mengunjungi beberapa negara Teluk dalam satu perjalanan.
Persetujuan visa terpadu ini merupakan langkah bersejarah yang mencerminkan komitmen negara-negara GCC untuk meningkatkan kerja sama dan memperdalam hubungan di bidang pariwisata dan berbagai sektor lainnya.
Meningkatkan Pariwisata Teluk
Menteri Pariwisata Saudi Ahmed Al Khateeb menekankan bahwa persetujuan ini akan meningkatkan status negara-negara Teluk sebagai tujuan wisata global yang terkemuka.
Setelah diluncurkan akhir tahun ini, perusahaan perjalanan diharapkan untuk mengembangkan paket perjalanan yang mencakup beberapa tujuan GCC, dengan fokus pada memperpanjang masa tinggal wisatawan di wilayah tersebut.
Para menteri negara-negara GCC telah menyetujui rencana ini dengan suara bulat pada pertemuan di Muscat pada 5 Oktober tahun lalu. Mereka sedang mencari masukan lebih lanjut mengenai rencana visa ini pada bulan Desember, dan penerapannya akan dimulai segera setelah semua mekanisme yang diperlukan telah tersedia.
Matthew Boyd, Manajer Pengembangan Bisnis di Sovereign Middle East, menegaskan bahwa Visa GCC Grand Tours akan mendorong bisnis dan pariwisata di kawasan ini dengan memberikan kemudahan masuk dan perjalanan ke seluruh negara anggota Teluk.
Dengan peluncuran visa GCC Grand Tours, wisatawan dapat menantikan pengalaman perjalanan yang lebih lancar dan menyenangkan di enam negara Teluk tanpa hambatan birokrasi yang sebelumnya ada. Perjalanan tanpa batas menanti di keindahan alam, budaya, dan kemegahan arsitektur yang ditawarkan oleh negara-negara GCC.
PUTRI ANI | TRAVEL AND LEISURE ASIA | BUSINESS STANDARD | GULF NEWS