Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas wisata di pegunungan tak hanya untuk orang dewasa. Keluarga dengan anak usia delapan tahun juga dapat mengikuti berbagai kegiatan yang dilakukan di kaki gunung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti di Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdapat area berkemah di bagian bawah yang cocok sebagai tempat rekreasi keluarga. Di sini, wisatawan juga dapat menikmati matahari terbit, hutan mati, padang bunga edelweis, kolam enang air panas, menara pandang, dan kawah bekas letusan gunung api.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manager Operasional PT Alam Indah Lestari -pengelola Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, Dedi Sitepu mengatakan wisata bertualang maupun berkemah di kaki Gunung Papandayan banyak diminati saat musim kemarau. "Sekitar bulan Agustus didominasi pendami," kata Dedi Sitepu di Papandayan, Garut, Minggu 2 Agustus 2020.
Padang bunga edelweiss menjadi dayatarik pendaki di area Tegal Alun, gunung Papandayan. TEMPO/ Nita Dian
Dedi Sitepu menjelaskan beberapa lokasi perkemahan di Gunung Papandayan. Ada Pondok Saladah dan Gober Hood yang kerap dituju pendaki profesional karena letaknya cukup jauh ke dalam. Ada pula bumi perkemahan untuk tempat berkemah keluarga yang lokasinya dekat dari area parkir.
Untuk mencapai tempat perkemahan Pondok Saladan dan Gober Hood, para pendaki harus melwati perjalanan melintasi kawah dan hutan mati yang terbentuk karena faktor alam bekas letusan gunung. Di sana, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam, keindahan saat malam, dan melihat matahari terbit.
Di masa new normal pandemi Covid-19, Taman Wisata Alam Gunung Papandayan kembali beroperasi pada awal Juni 2020. Setiap wisatawan wajib menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Wisatawan yang datang, menurut dia, berasal dari berbagai daerah di Garut, Bandung, dan Jakarta.