Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO,Kotabaru – Tiga orang ditemukan tewas mengambang di Sungai Kusan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan pada Jumat, 22 November lalu. Informasi yang dihimpun Tempo, tiga pria yang diduga pengedar narkoba itu meloncat ke Sungai Kusan setelah dikejar-kejar anggota Satresnarkoba Polres Kotabaru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Kepolisian Resor Kotabaru, Ajun Komisaris Besar Doli Martua Tanjung, membenarkan tiga pria yang tewas tenggelam karena berupaya lari dari penangkapan Satresnarkoba Polres Kotabaru. Ketiga pria itu melompat ke sungai setelah aksi kejar-kejaran mobil pelaku dan polisi di Kecamatan Kusan Tengah, Kabupaten Tanah Bumbu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Betul kami melakukan pengejaran, kami beri tembakan peringatan saat mengejar mobil pelaku, lalu lari ke sungai. Mereka kabur, bahkan anggota ikut terjun ke sungai,” kata AKBP Doli Martua Tanjung saat dihubungi Tempo, Senin, 25 November 2024.
Tiga korban tewas itu terdiri atas Riduansyah, M Faisal Rahman, dan Adnan alias Tenang. Ketiganya warga Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu. “Benar,” lanjut Doli Tanjung.
Penemuan tiga mayat di tiga lokasi berbeda di sepanjang aliran Sungai Kusan, Kecamatan Kusan Hilir, yakni Desa Rantau Panjang Hilir, Desa Desa Pagaruyung, dan Desa Barugelang. Menurut dia, jenazah tiga orang sudah dievakuasi ke RSUD Andi Abdurrahman Noor. Hasil visum menunjukkan tidak ditemukan luka lebam dan luka tembakan.
Sebelum geger penemuan tiga mayat itu, Satresnarkoba Polres Kotabaru mengembangkan kasus narkoba yang melibatkan AS dan MN. AS disebut narapidana yang masih mendekam di penjara. Berbekal informasi dari MN dan AS, polisi mengembangkan kasus untuk menangkap target berikutnya.
Polisi menerima informasi ada rencana transaksi narkoba di Pelabuhan Feri Batulicin pada Rabu, 20 November 2024. Namun, lokasi transaksi berubah ke Kersik Putih, Kecamatan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Polisi menyita 5 paket sabu-sabu seberat 25 gram di lokasi pertama transaksi. Dari lokasi di Kota Batulicin, polisi lalu membuntuti mobil pelaku yang menumpang Toyota Yaris ke arah Sepunggur, Kecamatan Kusan Tengah.
“Dilakukan pencegatan. Kemudian anggota turun dari mobil untuk memeriksa, namun target berupaya melarikan diri dan mencoba menabrak anggota yang mencegat. Anggota berhasil menghindar, kemudian anggota memberi tembakan peringatan ke atas, dan tidak dihiraukan oleh target yang kemudian dilakukan penembakan ke arah ban mobil depan dan belakang dengan tujuan agar target berhenti,” ujar AKBP Doli Tanjung.
Dalam kondisi dua ban kempis, terduga pelaku memacu mobilnya ke arah Desa Saring Sungai Binjai, Kecaman Kusan Tengah. Menurut Doli, terduga pelaku sempat membuang tas selempang saat pengejaran oleh anggotanya. Adapun tas ini berisi tiga paket sabu-sabu seberat 44,50 gram, 70 butir pil ekstasi, dan satu timbangan digital.
“Sekitar jam 16.50 wita mobil target berhenti di depan Kantor Desa Saring Sungai Binjai karena jalan buntu dan mobil target menabrak mobil yang sedang parkir. Kemudian keluar dari dalam mobil tiga orang laki-laki dari pintu sebelah kiri, dan melarikan diri dengan cara terjun ke Sungai,” tutur Doli Tanjung.
Tiga polisi ikut terjun ke sungai mengejar tiga pria itu. Namun tiga orang laki-laki tersebut berhasil melarikan diri dengan cara berenang dengan mengikuti arus. Doli berkata situasi arus sungai saat itu keadaan deras dan dalam. “Kemudian anggota yang terjun ke sungai menepi menyelamatkan diri,” katanya.
Sore itu, polisi menyisir di tepi Sungai Kusan, tapi belum menemukan tiga pria tersebut. Dua hari setelah pengejaran, tiga mayat ditemukan mengapung di aliran Sungai Kusan pada Jumat, 22 November 2024.